Djawanews.com – Pandemi covid-19 menghantam berbagai bidang usaha, salah satunya adalah usaha alat peraga edukasi (APE) untuk PAUD, TK, dan SD di Desa Jetis Wetan, Klaten, Jawa Tengah. Beberapa perajin masih mampu bertahan, namun ada pula yang telah gulung tikar. Alasan dari penghentian usaha tersebut adalah tak adanya sekolah tatap muka sehingga produk tak terserap.
"Yang tutup tidak produksi saat ini kalau 50% udah ada. Yang bisa bertahan imbasanya yang gede-gede saja," ungkap Sugiarto, Ketua RW 6, Dusun Kunden, Desa Jetis Wetan, sekaligus ketua paguyuban perajin APE, Senin (16/11/2020), dikutip dari detikFinance.
Sugiarto mengatakan bahwa sejak pandemi covid-19 terjadi, dampaknya sangat mereka rasakan. Penjualan APE jadi seret, bahkan macet. Kalaupun ada produk yang keluar, jumlahnya hanya satu dua sehingga tak menutup biaya produksi.
"Kalau proyek pemerintah turun, dana cair sekitar bulan Juni kita bisa kewalahan menerima pesanan. Tapi setelah covid dan sekolah libur semua berhenti, yang kuat hanya bertahan," paparnya.
Ia menambahkan, masing-masing perajin mempekerjakan anggota keluarga, minimal tiga orang. Produk Desa Jetis Wetan, telah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan ada yang sampai Aceh dan Papua.
"Yang besar bisa bertahan meskipun hanya menyetok barang. Mereka sedikit mungkin masih bisa menjual dengan jualan untuk mainan," terang sang Ketua RW.
Dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.