Ingin berinvestasi namun juga ingin bebas dari riba? Investasi reksadana syariah adalah pilihan paling tepat.
Meskipun Indonesia bukanlah negara Islam, namun Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia. Maka tidak akan salah jika jenis investasi syariah banyak dilirik, terutama investasi reksadana syariah.
Indonesia sendiri menyimpan potensi besar atas produk-produk keuangan syariah. Sehingga pada masa kini, masyarakat akan semakin sadar pentingnya produk keuangan syariah yang halal dan bebas riba. Apakah Anda salah satu orang yang tertarik dengan jenis investasi ini?
Cara Investasi Reksadana Syariah bagi Pemula
Sebagaimana investasi pada umumnya, sebelum Anda memulai berinvestasi reksadana syariah, maka pastikan bahwa Anda sudah memiliki tujuan investasi yang jelas dan strategi yang matang.
Sebagai contoh apabila anda membutuhkan dana untuk sekolah calon anak-anak anda di 10 tahun mendatang, atau anda membutuhkan dana untuk modal usaha 1 tahun mendatang.
Secara teknis reksadana syariah merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai pemodal (shahibul mal), dan kemudian diinvestasikan dalam bentuk Portofolio Efek oleh manajer investasi sebagai wakil shahibul malmenurut ketentuan dan prinsip syariah.
Secara mudahnya, inti dari reksa dana syariah adalah Anda menitipkan sejumlah uang pada seseorang untuk kemudian dikelola dengan baik dan dapat memberikan manfaat dan dari titipan uang tersebut anda mendapatkan peningkatan hasil. Nah, seseorang tersebut adalah Manajer Investasi.
4 Investasi Reksadana Syariah Terbaik bagi Pemula
Apabila anda tertarik dengan jenis investasi reksadana syariah, maka sebaiknya kenali dulu produk-produknya. Sama halnya jenis reksadana umum, reksadana syariah terbagi menjadi empat jenis, seperti berikut ini.
- Reksadana Saham Syariah
Jangan salah dulu, yang dimaksud dengan saham di sini adalah sahan syariah. Saham dan pasar uang yang dijadikan pedoman investasi reksadana syariah sendiri mengacu pada Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jenis reksadana saham syariah cocok bagi Anda yang memiliki target investasi jangka panjang, sekitar 5 tahun atau lebih. Hal tersebut dikarenakan imbal hasil (return) reksadana saham syariah tergolong paling tinggi, dengan rata-rata di atas 10 persen sampai dengan 20 per tahun.
- Reksadana Syariah Campuran
Kemudian bagi Anda yang khawatir dengan risiko fluktuasi saham tetapi tidak ingin return pendapatan tetap yang terlampau rendah, maka investasi syariah dengan pengelolaan kombinasi ini cocok untuk Anda.
Metode reksadana syariah campuran menempatkan investasi secara menyebar pada instrumen saham, sukuk, dan pasar uang. Investasi ini memiliki resiko yang tinggi, untuk itu sebaiknya digunakan sebagai investasi jangka menengah (3—5 tahun).
- Reksadana Syariah Pendapatan Tetap
Jenis investasi ini adalah yang paling pasti dan tidak sefluktuatif reksadana saham. Hal tersebut dikarenakan kepastian return yang tidak setinggi reksadana saham. Investasi ini cocok untuk jangka pendek dan menengah (1—3 tahun).
Investasi ini menawarkan sukuk, yang merupakan jenis bukti kepemilikian bersama atas suatu aset dasar (underlying asset) yang menjadi dasar penerbitan sukuk. Sukuk memberikan imbal hasil tetap kepada reksadana selama jangka waktu yang ditetapkan.
- Reksadana Syariah Pasar Uang
Jenis investasi ini sama halnya dengan sukuk dan deposito syariah, namun menawarkan instrumen keuangan jangka pendek dengan risiko yang paling rendah.
Faktor keamanan serta likuiditas merupakan keunggulan dari reksadana ini. Namun, return dari reksadana ini tergolong paling kecil. Oleh karenanya, reksadana ini lebih cocok bagi Anda ingin investasi dalam jangka pendek (sekitar 1 tahun).
Apa Keuntungan Investasi Reksadana Syariah?
Investasi rekdasana syariah selain memberikan keuntungan dalam bentuk uang, juga sebagai cara untuk beramal berdasarkan prinsip mudharabah-nya. Adapun fitur fitur cleansing, atau proses pembersihan reksadana dari pendapatan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Selain itu investasi ini memiliki resiko yang sangat minim. Hal tersebut dikarenakan jenis reksadana ini berfokus pada saham sektor properti, infrastruktur, komoditas, manufaktur, dan perdagangan yang memang cukup menjanjikan. Sehingga memiliki perputaran laba yang cenderung stabil.
Memilih Manajer Investasi Reksadana Syariah
Apabila anda sudah memantapkan hati dan ingin berinvestasi reksadana syariah, langkah pertama yang harus anda cari adalah riset seputar Manajer Investasi (MI) yang akan memanajemen dana anda.
MI memiliki peranan yang cukup penting, hal ini untuk menghindarkan Anda dari investasi ‘bodong’ atau penipuan. Sehingga pastikan MI yang Anda pilih memiliki izin kerja dan mempunyai izin dari pihak otoritas pasar modal yaitu Bapepam atau OJK.
Selain itu pastikan MI yang anda pilih memiliki pengalaman kerja yang mumpuni. Anda dapat melihat informasi ini pada prospektus reksa dana di sub-bagian MI. Jika anda belum yakin, cobalah untuk melakukan pengecekan silang dengan mengecek ke institusi lain.
Pada umumnya di website akan terlihat beberapa MI yang memang mendapatkan sanksi atau peringatan dikarenakan telah melanggar peraturan. Sehingga pastikan memang benar MI yang mengelola reksa dana Anda, dan juga pastikan jika MI tersebut tidak pernah atau sedang memperoleh sanksi yang berasal dari regulator pasar modal.
Hal terakhir yang tidak dapat membohongi adalah kinerja dari MI tersebut. Selain memiliki kinerja yang memuaskan hal lain yang harus perhatikan adalah profesionalisme serta legalitas MI tersebut. Nah, hal tersebut sangat penting untuk Anda lakukan sebelum Anda mulai berbelanja reksa dana.
Berbagai ulasan di atas adalah beberapa poin yang sebaiknya anda persiapkan sebelum memulai investasi reksadana syariah. Namun hal terpenting ketika anda melakukan investasi syariah adalah melakukan analisa terhadap pasar, yaitu agar anda tetap up to date berkaitan dengan investasi yang sedang anda pertaruhkan.