Djawanews.com – India melarang aplikasi TikTok karena ketegangan yang terjadi antara negara tersebut dengan China, yaitu terkait bentrok di perbatasan Lembah Galwan. Saat ini, sejumlah investor “terangsang” untuk menanamkan modal ke beberapa aplikasi yang mirip dengan TikTok di India.
Dikutip dari Asia Times, (23/12/2020), aplikasi-aplikasi itu memuat konten-konten video pendek layaknya TikTok. Beberapa aplikasi yang telah mendapat suntikan dana adalah Raposo, Josh, dan Moj. Pihak invetor pun tak main-main, dua nama bahkan termasuk perusahaan raksasa dunia, yaitu Microsoft dan Google.
Josh merupakan aplikasi bersutan VerSe Innovation, sebuah startup di Bangalore. Nilai yang disuntikan ke aplikasi ini adalah US$100 juta atau sekitar Rp1,42 triliun (kurs Rp14.276). Total valuasi VerSe telah lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp14,27 triliun. Perusahaan tersebut mendapat sokongan dana dari Google, Microsoft, Falcon Edge Capital, Lupa Systems, dan Sofina Group.
Aplikasi yang lain adalah Roposo, buah karya perusahaan Glance. Dana yang disuntikan ke perusahaan ini adalah US$145 juta atau sekitar Rp2,07 triliun. Dua nama yang menjadi investor adalah Google dan Mithril Capital. Masih ada beberapa aplikasi lain yang akhir-akhir ini mendapat dan dilirik oleh para investor, seperti misalnya Chingari dan Mitron.
Selain aplikasi India yang mirip TikTok, dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.