Djawanews.com – Indomie, produk mi asal Indonesia, dikenal sebagai salah satu mi instan terlezat dengan nama yang besar, terutama bagi mahasiswa. Kebesaran namanya ternyata tak hanya tergema di Indonesia, namun juga di Ghana. Bahkan, ada sebagian remaja Ghana yang rela “memberikan” tubuhnya demi Indomie.
Mau tak mau, Indomie andil dalam tingginya angka kehamilan remaja di negara tersebut. Ini berdasarkan hasil penelitian Bashiratu Kamal, pakar gender dan ketenagakerjaan, yang dijabarkan dalam dialog nasional yang digelar STAR-Ghana Foundation mengenai kekerasan seksual dan gender pada masa pandemi.
Kamal mengatakan, perempuan-perempuan muda Ghana terdorong melakukan hubungan seks transaksional tersebut karena tingkat kemiskinan yang tinggi, khususnya pada masa pandemi covid-19. Dengan melakukan itu, mereka bisa mendapatkan imbalan dalam bentuk uang atau barang. Selain Indomie, barang lain yang kerap digunakan dalam transaksi lendir oleh remaja di Ghana adalah uang elektronik dan pulsa seluler.
"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," terang Bashiratu, dikutip dari World of Buzz.
Menurut Kamal, orang tua mendorong anak perempuannya berkecimpung dalam bisnis selangkangan itu karena percaya bahwa laki-laki mampu memberikan hidup yang lebih baik, termasuk memperoleh Indomie. Selain itu, lanjutnya, tak sedikit orang tua yang tak bekerja, padahal mereka harus bertahan hidup.
Dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.