Djawanews.com – Muhammadiyah berencana menarik seluruh dananya yang ada di Bank Syariah Indonesia (BSI), bank milik BUMN. Terkait hal tersebut, salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia itu dikabarkan akan mendirikan bank syariah.
Anwar Abbas, Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, memberikan tanggapannya terkait kabar tersebut. Ia tak membantah kabar tersebut, namun pihaknya perlu melakukan pengkajian setelah BSI rapat umum pemegang saham (RUPS). Meski begitu, soal apa yang dikadi belum jelas, apakah perihal BSI setelah RUPS atau bank syariah yang diisukan akan didirikan oleh Muhammadiyah.
"Setelah mereka RUPS kemudian kita kaji bagaimana roadmap-nya, baru Muhammadiyah menyatakan sikap. Jadi, kalau hari ini belum ya," papar Anwar, Selasa (29/12/2020), dikutip dari detikFinance.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya belum boleh memberikan komentar terkait perbankan hingga dilakukan RUPS oleh BSI. RUPS tersebut, tambahnya, kemungkinan akan dilaksanakan pada Februari 2021.
Seperti telah diketahui, merger akan dilakukan oleh tiga bank syariah BUMN, yaitu PT Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS). Menyikapi hal tersebut, Muhammadiyah mengaku akan mengalihkan seluruh dananya.
"Mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah untuk menarik dan mengalihkan semua dana yang ditempatkannnya di bank tersebut," ungkap Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Jumat (18/12/2020).
Selain kabar pendirian bank syariah oleh Muhammadiyah, dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.