Djawanews.com – Melalui akun Instagram resminya, Burger King meminta masyarakat membeli produk para pesaingnya, misalnya McDonald's dan KFC. Unggahan tersebut mendapat respons antusias dari warganet. Yuswohady, pemerhati marketing, mengatakan bahwa sikap Burger King tersebut memiliki istilah empathic marketing. Penyedia makan cepat saji itu dinilai mampu membaca peluang pada masa pandemi.
Ia menjelaskan, pada masa seperti sekarang emphatic society sedang meningkat. Itu adalah kondisi ketika orang-orang ingin menolong sesama untuk bertahan hidup. Menurut Yuswohady, hal tersebut diadopsi oleh Burger King sebagai bagian dari strategi penjualan mereka.
"Burger king meng-adopt yang namanya pendekatan society empathic, dengan melakukan emphatic marketing, jadi dia bungkusnya bukan jualan, tapi bungkusnya adalah empati," terangnya, Kamis (05/11/2020), dikutip dari detikFinance.
Ia menjelaskan, tujuan adalah menarik masyarakat untuk membeli produk dari berbagai penyedia makanan pada masa pandemi ini. Meski begitu, Burger King tak ingin terkesan egois sehingga turut mencantumkan merek-merek dagang pesaing. Yuswohady mengatakan, mereka saat ini sedang terancam, jika tak ada gerakan besar dari konsumen, bisa jadi satu per satu akan gulung tikar.
"Pesannya adalah ini resto berat semua dan resto itu labor intensive (padat karya), artinya satu resto kecil aja mungkin pelayannya bisa 30 orang. Jadi begitu penjualan nggak ada kan otomatis kan para pelayan di-lay-off-kan, nah empatinya di situ. Jadi dia bilang bahwa ini resto pada berat maka untuk bisa survive ya mohon customer beli, kan kira-kira gitu," jelasnya.
Sedikit berbeda, Hermawan Kartajaya, menilai bahwa sikap Burger King bukan menonjolkan empati. Pakar marketing itu mengatakan bahwa ada hal lain dalam penawaran merek dagang saingan.
"Itu smart advertising, jadi dia bilang seolah-olah dia laris, tapi kompetitornya itu lagi setengah mati, jadi tolonglah beli dari kompetitor," ungkapnya.
Ia juga menggarisbawahi paragraf akhir dari unggahan di Instagram tersebut yang berisi ungkapan mengenai produk Burger King. Kesannya, lanjut Hermawan, Burger King agak menonjolkan produknya, tetapi juga menganjurkan untuk membeli di kompetitor.
"Seolah-olah ada unsur membantu pekerja (penjual makanan), tapi ya itu agak sombong," tambahnya.
Dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar bisa mengakses info-info unik dan menarik lain dengan cepat.