Djawanews.com - Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih melakukan pertemuan dengan Dirut PT PLN (Persero) guna mendapatkan informasi secara langsung terkait pelaksanaan proyek dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2020 kepada Perusahaan Listrik Negara.
"Komisi VI DPR RI ingin mendengar secara langsung terkait pelaksanaan proyek dari penyertaan Modal Negara tahun 2020 kepada PT PLN (Persero), kondisi aktual, permasalahan serta terobosan yang sedang dan akan dilakukan oleh PT PLN dalam rangka meningkatkan kinerja serta kontribusi perusahaan kepada pemerintah," tutur Gde Sumarjaya di Bandung, Jabar, Jumat, 3 September 2021.
Legislator Fraksi Partai Golkar itu menyampaikan bahwa saat ini di Provinsi Jawa Barat wilayah yang sudah teraliri listrik mencapai 99,7 persen. Namun di beberapa daerah bagian di Jabar memang ada yang baru mencapai 98 persen.
"Sehingga inilah yang akan disasar oleh kita. Di Jawa Barat ini masih ada sekitar 300 dusun yakni sekitar 5 ribu pelanggan yang belum mendapatkan listrik. Bayangkan negeri kita sudah 76 tahun merdeka tetapi masih ada yang warga negara yang belum menikmati listrik," ujarnya.
Pria yang akrab di sapa Demer ini juga menyatakan, Jawa Barat mempunyai potensi energi baru dan terbarukan yang sangat luar biasa, mulai dari energi yang bersumber dari air, angin, dan juga sampah. Di tahun 2030 negara kita harus mencapai target 25 persen penggunaan energi baru terbarukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
"Semua informasi yang kita terima dari pertemuan ini termasuk mengenai energi baru terbarukan tersebut tentu sangat berguna bagi kami untuk menjadi bahan masukan penting pada rapat rapat dengan kementerian sebagai alternatif-alternatif yang akan kita kembangkan,” ucap Demer seperti dikutip dari laman resmi DPR.
Dalam pertemuan dengan pihak PLN itu sempat juga mengemuka masalah mobil listrik. Menurut Demer, kalau ini bisa dikembangkan maka surplus listrik yang terjadi karena kondisi pandemi akan bisa diserap salah satunya dengan wacana mobil listrik.
“Tentu ini juga akan mengurangi subsidi kita terhadap minyak. Ini menarik, karena di satu sisi lebih irit listrik dan mengurangi subsidi terhadap minyak serta menyelesaikan persoalan PLN yang pada hari ini yakni surplus, khususnya di Jawa dan Bali,” tandasnya.
Ia menegaskan, Komisi VI DPR RI akan terus mendorong program-program dari PLN. Salah satu program yang dianggapnya menarik adalah program internet masuk desa.
"Program internet masuk desa bisa langsung penetrasi dan PLN sudah punya infrastrukturnya seperti tiang listrik yang sudah sampai ke desa. 99, persen wilayah Jawa Barat sudah teraliri listrik dengan demikian masyarakat (Jabar) akan bisa menikmati apa yang namanya internet,” pungkasnya.