Terdapat banyak manajer investasi reksadana syariah, bagaimana cara memilih dan mencari yang terbaik?
Kini produk perbankan berjenis reksadana syariah menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup banyak diminati. Reksana syariah seperti halnya reksadana konvensional, yaitu membutuhkan Manajer Investasi (MI). Lantas bagaimana manajer investasi reksadana syariah bekerja?
Mengenali Manajemen Investasi dan Reksana Syariah
Manajer Investasi sendiri dalam pengelolaan dana investasi akan berpedoman pada poin-poin yang terdapat di prospektus reksa dana. Prospektus adalah ringkasan kontrak investasi.
Manajer Investasi kemudiam akan memilih instrumen investasi tempat dana ditempatkan, seperti saham, obligasi, produk deposito, ataupun surat berharga.
Sehingga keberhasilan anda dalam berinvestasi tentu akan sangat dipengaruhi oleh kinerja dan keberhasilan dari Manajer Investasi. Terdapat kewajiban seorang Manajer Investasi pada investor yaitu untuk menghitung dan melaporkan nilai investasi reksa dana.
Bagaimana Cara Manajemen Investasi pada Reksadana Syariah?
MI reksadana syariah dalam melakukan perhitungan berdasarkan tata cara yang sudah menjadi kesepakatan agar hasil perhitungannya akurat dan fair. Dalam hal tersebut, MI reksadana syariah berasaskan prinsip syariah Islam. Kemudian berdasarkan laporan manajer investasi, maka para investor dapat mengevaluasi kinerja dari reksa dana.
Kemudian atas tugas dan kewajiban manajer investasi tersebut, para investor akan membayarnya melalui pemotongan biaya. Selanjutnya besarnya pemotongan atauk ‘fee Manajer Investasi’ kemudian akan dihitung berdasarkan persentase yang telah ditentukan dari nilai aset yang harus dikelola.
Manajer Investasi sebelum beroperasi sebelumnya harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Atas izin tersebut adalah verifikasi yang diakui dan sah, selain itu berfungsi untuk mengawasi Manajer Investasi selama menjalankan tugasnya.
OJK melakukan pengawasan terhadap MI berkaitan dengan antisipasi terjadinya kerugian yang ditanggung investor. Selain itu juga guna antisipasi adanya penipuan berkedok investasi. Dengan begitu, penyelewengan dana investor dapat dihindari.
Maka bagi anda yang hendak berinvestasi sebaiknya jangan tergiur terhadap retur yang ditawarkan. Maka bagi anda sebagai calon investor, hendaknya perlu melakukan beberapa hal sebelum memulai investasi reksa dana syariah.
Mengapa Manajer Investasi Reksadana Syariah Terbaik?
Bagi anda yang merupakan investor pemula, atau investor yang baru ingin memulai investasi, reksanana merupakan produk yang paling tepat. Reksadana selain memiliki besaran investasi mulai dari paling sedikit, juga dalam pengelolaannya dikelola oleh manajer investasi.
Oleh karenanya, MI sangat membantu Anda. Namun jangan salah, karena sebaiknya Anda memilih MI yang tepat dan terbaik. Lalu bagaimana cara memilih manajer investasi yang terbaik?
Pertama, yang membedakan reksadana syariah dengan konvensional adalah, dalam reksadana konvensional tidak mengenal istilah “pembersihan” pendapatan yang halal dan tidak halal.
Reksadana konvensional berprinsip “Asalkan sudah sesuai dengan ketentuan investasi yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan, maka manajer investasi sudah bisa menjual reksa dana konvensional.”
Kemudian perbedaan yang kedua adalah pada pembagian keuntungan. Pada reksadana konvensional, perhitungan keuntungan menerapkan cara pembagian keuntungan antara pemodal dengan manajer investasi, yang dihitung berdasarkan perkembangan dari suku bunga.
Kemudian dalam reksadana dengan sistem syariah, pembagian keuntungan reksadana dihitung berdasarkan ketenuan-ketentuan syarian Islam dan kesepakatan bersama antara investor dan MI.
Namun reksadana pada sistem syariah, manajer investasi tidak akan menanggung kerugian. Hal tersebut dikarenakan pada investasi reksadana syariah jika investasi dianggap gagal maka yang akan menanggung kerugian adalah pemodal atau investor.
Berdasarkan hal tersebut, maka penting bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi reksadana syariah ketahui dulu manajer investasi yang terbaik dan meyakinkan.
Berikut Daftar Manajer Investasi Reksadana Syariah Terbaik
- PT Mandiri Manajemen Investasi
Mandiri Investa Atraktif Syariah merupakan produk reksadana syariah yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi. Produk reksadana ini mulai eksis mulai 25 Januari 2008. Hingga saat ini dana yang dikelola sudah mencapai Rp82,58 miliar.
Apabila anda ingin membeli produk reksadana ini dana yang anda butuhkan hanya mulai dari Rp50.000. Saat ini NAB dari reksa dana Mandiri Investa Atraktif Syariah mencapai Rp1.306,01 dan keuntungan yang dapat diperolehnya per bulannya mencapai 6,55 persen dengan imbal hasil year to date mencapai 8,51 persen.
Pada Mandiri Investa Atraktif Syariah dana yang Anda investasikan akan dialokasikan untuk pasar uang syariah sebesar 2—20 persen, saham syariah 80—98 persen, dan obligasi syariah mencapai 18 persen pada beberapa sektor di antaranya berupa infrastruktur, konsumer, industri dasar, dan lain-lain.
Beberapa sektor yang menjadi fokus Mandiri Investa Atraktif Syariah berasal dari beberapa perusahaan besar di antaranya Astra Internasional, Charoen Pokphand Indonesia, Indofood CBP Sukses Makmur, Telkomunikasi Indonesia, dan Unilever Indonesia.
2. Manulife
Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) merupakan bagian dari perusahaan asuransi Manulife, Canada. Di Indonesia sendiri, MAMI mengelola sejumlah Reksadana dengan Total dana kelolaan Rp 32 T. Tentu jumlah yang besar bagi perusahaan investasi.
Reksadana MAMI sejauh ini memiliki kinerja yang cukup konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Jika anda tertarik dapat lansung mencari informasi di www.klikmami.com, dan dana minimum yang diinvestasikan mulai dari 100 ribu.
Produk investasi reksadana syariah dari MAMI adalah Manulife Syariah Sektoral Amanah yang sudah ada sejak tahun 2009, dan memiliki total dana kelolaan Rp 488 M (per Agustus 2017). Produk investasi syariah ini memiliki total keuntungan 17.13% per tahun sejak diluncurkannya.
Jadi manajer investasi reksadana syariah memiliki peran yang sangat vital dalam investasi. Tentu Anda tidak ingin dana investasi hilang begitu saja bukan? Untuk itu sebelum mulai berinvestasi pahami dulu investasi yang anda inginkan.