Djawanews.com – Selama pandemi covid-19, ekspor boneka seks asal China mengalami lonjakkan, bahkan sampai dua kali lipat. Dikutip dari thepaper.cn, hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat kesepian karena pembatasan sosial dan work from home (WFH) demi menekan jumlah sebaran covid-19.
Chen Qing, direktur pabrik boneka di Shenzhen, beberapa tujuan dari ekspor tersebut adalah Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Di dalam negeri, ia menambahkan, permintaan boneka pemuas nafsu itu juga meningkat.
"Kami memproduksi 3.000—4.000 boneka seks setiap bulan, yang sebagian besar akan diekspor ke pasar luar negeri, termasuk Eropa, AS, dan Jepang," kata Chen Qing. dikutip dari thepaper.cn.
Yan Sixue, manajer perusahaan e-commerce di Yiwu, Provinsi Zhejiang, mengatakan bahwa lonjakan pesanan boneka seks China yang paling tampak adalah dari Italia, Jerman, dan Spanyol. Sejak Maret 2020, yaitu ketika pandemi menyebar di Italia, pesanaan dari dari negara tersebut meningkat lima kali lipat dibanding periode yang sama pada 2019.
Boneka esek-esek tersebut dihargai dari 1.000 yuan ($143) hingga 20.000 yuan. Mayoritas klien pabrik tersebut adalah laki-laki berusia 30—35 tahun dengan penghasilan menengah sampai tinggi. Menurut Chen, beberapa pembeli tak menggunakan boneka itu untuk melampiaskan hasrat, namun untuk pajangan.
Selain berita soal ekspor boneka seks China, dapatkan info terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, dengan terus mengikuti Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom untuk mengakses info-info unik dan menarik lain secara cepat.