Djawanews.com – Demi mendukung upaya penggantian barang impor dengan barang lokal serta mewujudkan kemandirian industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pemanfaatan sumber daya dalam negeri sebagai bahan baku industri farmasi Indonesia. Apalagi, Indonesia sejak dahulu kaya akan keanekaragaman hayati.
"Untuk mendukung sasaran tersebut, kami akan memperkuat kompetensi unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kemenperin melalui peran balai besar di berbagai daerah," ungkap Doddy Rahadi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Kamis (24/09/2020), dikutip dari detikFinance.
Ia mengatakan bahwa salah satu UPT di binaannya, yaitu Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Jakarta, fokus pada sediaan farmasi dan kosmetik dengan bahan alam.
"Penguatan peran ini akan kami jalankan dengan menyiapkan infrastruktur pengembangan fitofarmaka yang sesuai dengan standar CPOTB, penggunaan soft computing dan penerapan teknologi 4.0 guna menjadi percontohan bagi industri farmasi berbasis bahan alam," jelasnya.
Berdasarkan data BPS, pada semester I (2020) kinerja industri kimia, farmasi, dan obat tradisional pertumbuhannya signifikan, yaitu sekitar 5,59%.
"Namun demikian, kami tetap bekerja keras untuk mengurangi impor di sektor industri farmasi," lanjutnya.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, ikuti terus Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.