Setelah berhasil memperluas pasar ekspor kopi Indonesia di mancanegara, Indonesia kembali melakukan ekspor bagi salah satu produk rakitannya, yakni mobil pikap Isuzu Traga rakitan Indonesia. Ekspor ini dilepas langsung oleh Presiden Jokowi, Kamis (12/11/2019). Pelepasan ekspor mobil tersebut dilakukan di Pabrik Isuzu Plant Kawasan Industri Suryacipta Karawang, Jawa Barat.
Nantinya, ada 120 unit mobil berjenis pikap yang akan diekspor ke Filipina. Dalam pelepasan tersebut, Presiden mengungkapkan adanya defisit dalam neraca perdagangan Indonesia. Dengan adanya ekspor mobil pikap ini, ia berharap neraca perdagangan Indonesia bisa surplus.
“Kembali saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa fokus kerja pemerintah sekarang ini adalah, bagaimana mengurangi impor dan kedua, tingkatkan ekspor. Kenapa saya mau datang ke sini? Karena ada ekspor perdana Isuzu Traga pada pagi hari ini,” kata Presiden Jokowi.
Ekspor Mobil Isuzu Traga akan Ditingkatkan di Tahun Depan
Meski ekspor mobil baru ke satu negara, namun Jokowi mengatakan bahwa dalam waktu 3 tahun ke depan akan masuk ke 20 negara di Afrika, Asia Timur, hingga Timur Tengah. Presiden juga mengapresiasi langkah Isuzu yang menargetkan mengekspor sebanyak 6.000 unit kendaraan di tahun 2020.
“Ini yang diharapkan oleh pemerintah, oleh negara ini. Ekspor kita semakin meningkat, semakin terus naik. Yang pada ujungnya kita berharap CAD (defisit transaksi berjalan) kita mengecil dan semakin nantinya neraca perdagangan kita juga bisa surplus,” kata Presiden.
Mantan Walikota Solo itu berpendapat, kondisi impor yang saat ini masih dominan pada neraca perdagangan harus segera diselesaikan. Ia juga optimis masalah neraca perdagangan yang tekor bisa diselesaikan.
“Jangan sampai impornya lebih banyak dari ekspor. Kalau sudah, yang namanya CAD bisa kita atasi, neraca perdagangan bisa atasi, kita tarung dengan negara manapun akan siap,” tegas Presiden Jokowi.
Neraca perdagangan Indonesia memang memburuk. Hal ini juga diungkapkan oleh Kepala BPS Suhariyanto. Dilansir dari Djawanews, pada bulan Juli 2019 sendiri terjadi defisit perdagangan mencapai US$0,06 miliar.
Terkait ekspor mobil, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Jap Ernando Demily mengungkapkan, ekspor ini tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi. Namun sebagai upaya peningkatan kualitas produk Isuzu agar memenuhi standar kualitas kelas dunia.
Ia juga berharap ke depannya Indonesia bisa menjadi salah satu basis produksi global kendaraan Isuzu di luar Jepang. Momen ini juga dinilai akan jadi sejarah baru bagi Isuzu di Indonesia.
“Isuzu Indonesia berharap ekspor ini dapat menjadi tonggak baru sejarah Isuzu di Indonesia dan menjadi batu loncatan serta pembuka yang baik untuk persembahan-persembahan lain dari Isuzu untuk Indonesia dan dunia,” kata Ernando yang dikutip dari keterangan resmi.
Sebagai informasi tambahan, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memiliki kapasitas regular sebanyak 52.000 unit per tahun dan dapat dioptimalkan hingga menjadi 80.000 unit per tahun. Ekspor mobil Isuzu Traga juga telah mendapat Fasilitas Pembebasan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor). Dengan adanya fasilitas ini, Pemerintah tak memungut bea masuk dan PPn Impor bagi beberapa material yang diolah, dirakit, dan dipasang pada barang produksinya.