Ada yang tahu kerajinan tangan Pidie?
Pidie adalah salah satu kabupaten yang memiliki kepadatan penduduk nomor dua di Provinsi Aceh. Merantau adalah kebiasaan yang dilakukan mayoritas penduduk Pidie yang ditujukan untuk melatih kemandirian dan ketrampilan. Dua hal tersebut dibuktikan dengan kerajinan tangan Pidie yang dihasilkan.
Berawal dari hobi, Istri Wakil Bupati Pidie, Wikan Wistihartati SH aktif memperkenalkan kerajinan tangan khas Pidie melalui media sosial (sosmed). Kegiatan yang dilakukan Wikan, ia harapkan dapat menjadi contoh agar bijak dalam bersosmed.
Wikan Wistihartati Aktif Promosikan Kerajinan Tangan Pidie
Dilansir dari Serambi News, Wikan mengaku kegiatannya bertujuan untuk mempromosikan Pidie ke masyarakat luas.
” Saya memposting di medsos, agar hasil kerajinan dan kuliner, diketahui warga dari luar Pidie. Begitu juga, lokasi wisata supaya wisatawan bisa berkunjung ke Pidie,” kata Wikan.
Ketika ditanya soal kebiasaannya menyosialisasikan kerajinan khas Pidie ke sosmed, Wikan berharap masyarakat dapat menggunakan sosmed untuk kegiatan yang bersifat positif.
Wikan juga menyayangkan masyarakat yang termakan dengan berita-berita hoax di sosial media. ” Saya memposting di medsos saat adanya waktu luang. Saya rasa, ini bagian membantu suami mempromosikan kegiatan di Pidie,” ujar Wikan.
Kain Kasab: Kerajinan Tangan Pidie yang Filosofis
Istri dari Fadhullah TM Daud menjelaskan jika melalui media Facebook ia sering mempromosikan kerajinan kasab yang merupakan kerajinan benang emas yang disulam di atas kain beludru.
Sulam Kasab atau biasa disebut kerajinan benang emas merupakan sulaman khas Aceh, yang dikerjakan di atas kain beludru. Terdapat berbagai motif sulaman kasab, namun yang paling umum adalah tumbuh-tumbuhan yang sering dihiasi dengan manik-manik berwarna emas.
Kerajinan benang emas dalam proses pembuatannya tidak dapat instan, salah satu kontributor Kompasiana yang pernah mewawancarai pengrajin sulam kasab di Aceh menuliskan jika proses pembuatan satu bagian kasab dapat menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk sebuah sulaman yang sempurna.
Tidak hanya bermakna estetika, sulam kasab bagi masyarakat Aceh juga memiliki makna spiritual, terutama ajaran syariat Islam. Sebagai contoh kerajinan yang biasa ditempel di dinding rumah biasanya menyiratkan ajaran-ajaran islam, seperti kipas yang berjumlah 17 yang bermakna jumlah sujud dalam salat tiap harinya.
Dengan segala kerumitan dan nilai estetisnya, kerajinan tangan khas Pidie sulam kasab saat ini kerap disosialisasikan dalam beberapa pameran kerajinan. Pameran kerajinan expo di Jakarta salah satunya, yang membuat Wikan sebagai masyarakat Pidie merasa kagum atas buah kerajinan daerahnya.
Semoga apa yang dilakukan oleh Isteri Wakil Bupati Pidie dalam mengkampanyekan kerajinan Tangan Pidie dapat diikuti oleh istri-istri wakil bupati lainnya, apalagi zaman sudah semakin canggih dan mudah bukan? Para pembaca juga boleh loh mencontoh kegiatan positif Bu Wikan…