Keuntungan investasi saham syariah kini bisa dinikmati siapa saja.
Investasi saham memang dapat memberikan keuntungan yang besar bagi investor. Namun dalam pelaksanaannya, masyarakat muslim sering terkendala dalam melakukan investasi saham. Bagi umat muslim, investasi saham bertentangan dengan syariat islam. Dari masalah itu investasi saham syariah kemudian mulai dibentuk. Investasi saham syariah jadi jawaban bagi umat muslim yang ingin berinvestasi. Keuntungan investasi saham syariah juga bisa tidak kalah dengan investasi saham konvensional lainnya.
Keunggulan Investasi Saham Syariah
Keuntungan yang diperoleh melalui saham syariah juga tidak kalah dengan investasi saham pada umumnya. Berbagai keunggulan tersebut bisa dinikmati oleh siapa saja, khususnya umat muslim yang ada di Indonesia. Beberapa keunggulan investasi saham syariah adalah sebagai berikut.
- Berinvestasi sesuai syariat islam
Investor tidak perlu khawatir dengan kehalalan investasi saham syariah. Saham syariah yang ada di pasar modal telah dijamin oleh lembaga khusus yang mengawasi saham syariah. Bahkan MUI juga telah menjamin kehalalannya. Masyarakat tidak perlu khawatir, keuntungan dari saham syariah tetap halal untuk dimiliki.
- Terdapat saham liquid serta masuk Indeks LQ45
Ada beberapa saham LQ45 yang tergolong dalam saham syariah sehingga bisa diperdagangkan. Jika Anda memiliki atau tertarik dengan saham tersebut, Anda tidak perlu kesulitan saat menjual dan membelinya.
- Dapat keuntungan lewat Capital Gain atau Pembagian Deviden
Seperti halnya investasi saham konvensional lain, keuntungan saham syariah juga bisa berasal dari Capital Gain atau Pembagian Deviden. Capital Gain adalah keuntungan yang didapat jika saham Anda tumbuh dan mencapai target harga lalu Anda menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari modal awal Anda. Sedangkan Pembagian Deviden adalah keuntungan yang dibagi kepada investor setiap tahunnya.
Instrumen Investasi Syariah Semakin Lengkap
Meskipun masih tergolong baru, infrastruktur yang disediakan untuk saham syariah juga tidak kalah lengkap. Para regulator pasar modal seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), sangat serius dalam mengelola pasar modal syariah.
Kelengkapan fasilitas tersebut misalnya, adanya fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) terkait proses bisnis atas layanan jasa yang diberikan oleh KSEI. Fatwa tersebut memungkinkan untuk menerapkan prinsip syariah dalam pelaksanaan layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek serta pengelolaan infrastruktur investasi terpadu.
Semakin lengkapnya instrumen investasi pasar modal syariah tersebut juga menjadi kabar baik bagi para investor muslim. Dengan fasilitas yang lengkap, mereka sudah mendapatkan kepastian, sarana, dan pilihan investasi yang sangat beragam dalam bentuk syariah.
Kemudahan yang diberikan, serta pilihan alternatif investasi syariah juga akan membuat kenyamanan berinvestasi semakin terjaga. Pilihan investasi syariah yang bermaca-macam seperti obligasi syariah (sukuk), reksadana syariah, deposito bank syariah dan saham syariah, akan melengkapi pilihan konsumen.
Cara Investasi Saham Syariah
Setelah mengetahui beberapa hal tentang investasi saham syariah, sudah saatnya Anda memulai untuk berinvestasi saham syariah. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
- Membuat rekening saham
Untuk dapat melakukan transaksi jual beli saham, Anda harus memiliki rekening saham terlebih dahulu. Untuk membuatnya, Anda dapat memilih berbagai perusahaan sekuritas terdekat. Jika ragu atau bingung memilih perusahaan sekuritas, cobalah untuk memilih anak perusahaan BUMN yang terpercaya. Beberapa perusahaan seperti BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dapat menjadi alternatif Anda.
- Kenali saham yang akan dibeli
Investasi saham tidak bisa dilakukan dengan main-main. Karena berinvestasi juga menyangkut dengan modal yang Anda keluarkan. Untuk membeli saham syariah, cobalah mencari informasi terkait emitem yang akan dibeli. Pastikan saham dan perusahaan tersebut benar-benar syariah. Untuk mengetahui hal ini, ada dapat mengeceknya di Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh OJK. Dalam daftar tersebut ditampilkan emiten apa saja yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
Rekomendasi Saham Syariah yang Menguntungkan
Ada beberapa saham yang bisa dimiliki oleh masyarakat muslim. Selain tidak menyalahi syariat islam, saham-saham tersebut juga berasal dari perusahaan nasional yang besar dan menguntungkan. Meskipun tidak secara langsung tertera saham syariah, namun saham ini secara tidak langsung masuk kategori saham syariah. Karena perusahaannya tidak menyalahi syariat islam dengan menjual barang haram. Saham syariah tersebut adalah sebagai berikut.
- Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. (CPIN)
Saham CPIN masuk sebagai saham syariah. Di bursa, CPIN tercatat punya kapitalisasi pasar sekitar Rp 84,45 triliun. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memproduksi pakan ternak hingga budidaya ayam, sehingga tidak menyalahi syariat islam. Profit yang dicetak Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. meningkat selama lima tahun terakhir. Saham CPIN masuk ke daftar LQ45 sebagai saham likuid.
- Waskita Karya, Tbk. (WSKT)
Saham Waskita Karya, Tbk. Juga masuk kategori saham syariah. Saham dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 29,46 triliun ini punya performa fundamental yang cukup bagus. Reputasi Waskita Karya juga tidak diragukan lagi. Saham Waskita Karya juga masuk ke dalam indeks LQ45. Artinya, WSKT tergolong saham likuid.
3. Mayora Indah, Tbk. (MYOR)
Kebanyakan masyarakat mengenal produk Mayora dari makanan ringan. Saham Mayora juga masuk ke dalam kategori syariah. Di bursa, Mayora Indah, Tbk. tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 57,91 triliun. Harga saham per lembarnya dijual kurang dari Rp 5.000-an. Dari tahun ke tahun Mayora Indah, Tbk. Dapat menunjukkan kinerja keuangan yang memuaskan. Meskipun tidak termasuk dalam daftar LQ45, tidak ada salahnya membeli saham Mayora. Keuntungan investasi saham syariah Mayora bisa dijadikan investasi jangka panjang.