Barang impor akan semakin sulit masuk ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat heran dengan banyaknya barang impor yang masuk Indonesia yang notabenya dapat diproduksi di dalam negeri.
Banyaknya barang impor yang masuk dalam negeri membuat Jokowi memberikan teguran keras agar menekan jumlah barang impor yang masuk.
Barang Impor di Indonesia akan Semakin Sedikit
Jokowi lantas meminta agar Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melakukan pemilihan terhadap barang-barang yang layak masuk Indonesia. Apabila suatu barang impor dapat diproduksi di dalam negeri, maka barang tersebut tidak dapat masuk.
Jokowi, sebagaimana dilansir dari Detik menyatakan jika masuknya barang impor tidak dapat terkendali, Indonesia selamanya akan tergantung pada produk dari luar negeri. Hal tersebut, imbuhnya, hanya menguntungkan negara pengimpor barang.
Hal yang menjadi sorotan Jokowi adalah kebiasaan impor barang dari negara lain , yang menggunakan uang APBN dan APBD dengan alasan harga barang lebih murah. Jokowi menegaskan jika dirinya lebih suka barang yang lebih mahal, namun produk dalam negeri.
Jokowi juga menekankan agar produk lokal secepatnya dapat masuk ke dalam e-katalog, terutama produk-produk yang dihasilkan oleh usaha kecil menengah.
Jokowi Malu, Cangkul Impor dari China
Di depan para bankir dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont, Jokowi mengungkapkan rasa malunya, ketika produk seperti cangkul masih didatangkan dari luar negeri. Menurut Jokowi, produk sederhana seperti cangkul masih dapat diproduksi di dalam negeri.
“Urusan pacul, cangkul, masa masih impor!” ungkap Jokowi, dilansir dari Detik. Jokowi kemudian menantang para pejabat terkait agar dapat mendorong pertumbuhan industri usaha kecil dan menengah yang dapat memproduksi barang-barang sederhana seperti cangkul yang ia contohkan.
Jokowi juga mempertanyakan kesiapan industri UKM untuk dapat memproduksi barang-barang sederhana yang masih diimpor dari luar negeri. Untuk itu, ia meminta agar industri terkait dapat membuat desain produksi barang-barang sederhana dalam negeri.
Terkait pasar setelah barang-barang dapat diproduksi, Jokowi menyatakan tidak perlu khawatir dikarenakan saat ini masih banyak barang impor yang masuk dan laku keras. Hal tersebut menyiratkan jika peluang ekonomi barang-barang sederhana masih berpeluang besar di Indonesia.
“Ini puluhan ribu ratusan ribu cangkul yang dibutuhkan masih impor. apakah negara kita yang sebesar ini industrinya yang sudah berkembang benar pacul cangkul harus impor?” imbuh Jokowi.
Menurut Jokowi, masuknya barang impor di Indonesia hanya akan memberikan peluang bagi pihak asing. Hal tersebut dikarenakan nilai peluang ekonomi barang-barang impor masih besar di dalam negeri.