Banyak pekerjaan rumah menanti Erick Thohir setelah dirinya dilantik menjadi Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan nama-nama Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019—2024, salah satunya terdapat nama Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri BUMN.
Diketahui jika pada periode sebelumnya Rini Soemarno menjabat sebagai Menteri BUMN, lalu apakah Erick Thohir pada periode 2019-2024 dapat menyelesaikan tugas-tugas sebagai menteri baru?
Erick Thohir sebelumnya adalah Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk, selain itu juga dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang pernah membeli klub sepak bola Inter Milan. Berbagai bisnis Erick Thohir pun menggurita, baik di dalam maupun luar negeri.
Jadi Menteri, Pekerjaan Menanti Erick Thohir
Beberapa pekerjaan terkait dengan jabatannya sebagai Menteri BUMN pun menanti Erick Thohir. Dilansir dari bisnis.com, Toto Pranoto yang merupakan Pengamat BUMN memberikan beberapa komentar atas terpilihnya Erick Thohir menjadi menteri BUMN.
“Erick Thohir saya kira memiliki kriteria tersebut, terbukti dari pengalaman sebagai CEO yang mempersiapkan Asian Games dengan sukses,” ujar Toto yang merupakan Managing Director Lembaga Management FEB Universitas Indonesia.
Toto, menyatakan jika terdapat beberapa hal yang akan menjadi pekerjaan rumah Erick Thohir. Selain itu dirinya juga menyebutkan jika Menteri BUMN yang ideal adalah dia yang memiliki kemampuan leadership dan managerial yang kuat, latar belakang pengalaman di bidang bisnis, dan bebas dari benturan kepentingan.
Terkait dengan persoalan bebas dari benturan kepentingan, saat ini Erick Thohir sudah melepas segala jabatan di bisnis-bisnis yang dia jalani. Hal tersebut dikarenakan ketika menjabat sebagai Menteri BUMN, maka Erick harus mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk jabatan tersebut.
Tiga Pekerjaan Menteri BUMN yang Baru
Terdapat 3 pekerjaan rumah besar yang harus dikerjakan oleh Menteri BUMN baru, hal tersebut disampaikan Toto sebagai berikut.
- Menteri BUMN baru harus dapat menyelesaikan program pembentukan sectoral holding, hingga kemudian dapat melakukan program superholding BUMN.
- Menteri BUMN baru harus menyelesaian proses restructuring BUMN besar yang kini masih tercatat merugi. Beberapa BUMN tersebut seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
- Menteri BUMN baru juga harus memperbaki tata kelola atau good corporate governance(GCG) BUMN, hal tersebut terkait dengan makin banyaknya kasus korupsi di perusahaan BUMN.
Apakah pengalaman di bidang bisnis Erick Thohir yang mendunia dapat menyelesaikan persoalan di dalam negeri? Tentu untuk menjawab hal tersebut kita beri kesempatan Erick untuk bekerja terlebih dahulu.