Bisnis berbasis teknologi 4.0 di Indonesia mulai menunjukkan perkembangan.
Di era digital ekonomi, bisnis berbasis teknologi 4.0 menjadi suatu kebutuhan. Revolusi industri 4.0 yang menawarkan kemudahan melalui perangkat elektronik, tentu menarik bagi para konsumennya.
Bisnis Berbasis Teknologi 4.0 di Indonesia
Di indonesia, pelaku pasar yang telah mengembangkan bisnis berbasis teknologi 4.0 adalah ITC Group. ITC Grub sebagaimana diketahui adalah usaha yang fokus untuk bersaing di industri ritel.
Perlu diketahui, ITC Grub adalah anak usaha dari Sinar Mas Land yang menjadi trendsetter di Indonesia lantaran memiliki konsep teknologi 4.0 bagi model trade center.
Teknologi yang diterapkan oleh ITC saat ini adalah sistem pembayaran non-tunai melalui “cashless”. Cashless melakukan transaksi dengan EDC yang
terbukti mempermudah proses pembayaran dalam setiap transaksi jual beli.
Untuk memacu daya tarik konsumen, pengelola ITC sering kali memberikan hadiah bagi konsumen yang melakukan transaksi dengan EDC.
Daya tarik pemanfaatan ekonomi digital, salah satunya melalui teknologi EDC memang efektif memberikan rasa nyaman pada konsumen yang melakukan transaksi. Hal tersebut dikarenakan pembeli tidak perlu lagi memikirkan apakah dirinya sedang membawa uang tunai atau tidak.
ITC Division Head, Christine Natasha Tanjungan, dilansir dari bisnis.com (13/8) menyatakakan jika pihaknya menemukan celah pasar dalam perkembangan pasar komoditas ritel, agar terus berkembang tanpa harus mengubah konsep perbelanjaan.
“Kami terus memberi penyuluhan kepada para pedagang dan tenant untuk menggunakan pola pembayaran cashless, dan publikasi dagang melalui media daring [dalam jaringan],” ungkap Natasha.
ITC saat ini sudah memiliki 10 cabang yang berada di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Depok. Tahun 2019 ITC sudah mendapat tawaran kerja sama dengan para penyewa seperti Watson, Informa, dan beberapa penyewa makanan dan minuman.
Trend pengembangan digital ekonomi, memang sudah harus dikembangkan di Indonesia, mengingat pada masa sekarang trend digital sudah tidak bisa dibendung lagi.
Konsumen selalu menginginkan kecepatan dan fleksibilitas yang tinggi, salah satunya melalui transaksi yang mudah, plastis, dan efektif. Trend yang dilakukan oleh ITC grub tidak dipungkiri akan menjamur di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.
Namun, dalam melakukan ekonomi digital salah satu tantangan berat yang harus siap dihadapi oleh pelaku pasar adalah adanya persaingan yang sengit. Kemudian untuk menghadapi persaingan tersebut, maka sudah sewajarnya para pelaku pasar untuk dapat berinovasi dan berkreatifitas.
Bisnis berbasis teknologi 4.0 adalah sesuatu yang kini sudah dekat dengan masyarakat Indonesia. Bahkan sebelum ITC Grub, masyarakat sudah mengaplikasikan hal tersebut, contoh kecil mereka sudah dapat memesan makanan melalui gawai, dengan top up uang digital pula.