Djawanews.com – Pare dihindari oleh sebagian orang karena rasanya yang pahit. Namun, Lasmiati malah mendapat ide unik untuk menyulapnya menjadi kudapan yang menggoda lidah. Ia mengolah sayuran itu menjadi keripik pare dan sambal pare untuk mendapat cuan.
Usaha Lasmiati dimulai beberapa tahun lalu ketika ia pulang dari Timur Tengah. Ia berkisah bahwa saat itu keadaan ekonominya sangat sulit, padahal ia harus menghidupi diri dan anak-anaknya. Untuk mendapatkan uang, warga Depok ini menjual camilan di pasar dan menitipkannya di beberapa warung. Kemudian, ia mendapat ide untuk membuat makanan ringan dari pepaya, wortel, jamur, dan pare.
"Pare yang paling srek di hati saya. Merasa cocok dengan pare dan di Depok juga masih jarang produk ini. Tapi bahan bakunya banyak di pasar, akhirnya saya putuskan menekuni olahan pare ini. Saya cari pengolahan yang benar baik dari pelajaran di internet hingga pelatihan-pelatihan," ungkap Lasmiati, dikutp dari detikcom.
Dari Lasmiati, didapatlah fakta bahwa membuat usaha tak harus dengan modal yang banyak. Ketika itu ia hanya mengeluarkan uang sekitar Rp200 ribu untuk membeli pare (5 kg) dan bahan-bahan lain. Produksi pertamanya langsung diserbu pelanggan dan terjual habis.
Ditanya soal omzet, Lasmiati tak ingin menyebutkan nominal, namun ia mengatakan bahwa itu cukup untuk biaya hidup keluarganya. Tak hanya di Kedai Nyotnyot, keripik unik ini ternyata juga telah tersebar di berbagai daerah, seperti Cilacap, Cirebon, Jambi, Batam, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Demi menjaga kualitas produk, Lasmiati selalu menggunakan bahan baku yang segar dan baik. Selain itu, pengolahan yang benar dan kebersihan juga diperhatikan. Produk olahan pare Lasmiati dijual dengan harga variatif, mulai dari Rp10.000 sampai Rp30.000.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, ikuti terus Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik, jangan lupa ikuti Instagram @djawanescom.