Harga emas acuan PT Aneka Tambang (Antam) anjlok ke level Rp 767 ribu per gram atau turun Rp 11 ribu dari posisi sebelumnya Rp 778 ribu per gram pada perdagangan hari Selasa (14/1/2020).
Koreksi harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang melemah 0,65 persen ke posisi 1.537,78 dolar per ons troy. Sementara itu harga emas berjangka di Pasar Comex berada di level 1.538,4 dolar per ons troy atau turun 0,79 persen.
Damai Dagang As-China bikin harga emas tertekan
Analis Monex Investindo, Ariston Tjendra mengatakan koreksi harga emas dikarenakan munculnya sentiment positif bagi aset-aset berisiko, seperti saham yang menguat akibat damai dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.
“Indeks saham AS semalam masih menguat karena sentiment ini,” kata Ariston kepada CNN Indonesia.
Asal tau saja, rencana penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama antara AS dan China akan dilangsungkan pada 15 Januari 2020.
Perwakilan pemerintah China juga dikabarkan sudah tiba di Washington DC dan telah bersiap untuk meneken kesepakatan.
Di sisi lain, indeks saham AS juga berpotensi menguat setelah Uncle Sam merilis tingkat inflasi pada malam ini.
Ariston menyebut, indikasi inflasi AS pada akhir tahun 2019 masih sangat baik.
“Jika hasilnya lebih bagus dari ekspektasi, harga emas masih akan melemah, sebab dolar AS kembali menguat,” ujarnya.
Ariston memprediksi, harga emas di pasar global akan kembali terkontraksi di kisaran 1.520 hingga 1.548 dolar per ons troy pada hari ini.
Sementara itu, berdasarkan data Antam, harga jual emas dengan berat 0,5 gram berada di posisi Rp 408 ribu, 2 gram senilai Rp 1,48 juta, 3 gram Rp 2,2 juta, 5 gram Rp 3,65 juta, 10 gram Rp 7,24 juta, 25 gram Rp 18 juta, 50 gram Rp Rp 35,93 juta dan 100 gram senilai Rp 71,8 juta.
Sedangkan, harga emas berukuran 250 gram dan 500 gram masing-masing senilai Rp 179,25 juta dan Rp 358,3 juta, serta emas 1 kilogram dijual seharga Rp 716,6 juta.