Djawanews.com – Harga bawang putih melonjak tajam di pasar domestik. Sebelumnya, komoditas bahan pokok itu dibanderol sekitar Rp 16.650 hingga 37.500 per kg. Akan tetapi, sejak Januari 2020, hingga saat ini, harga bawang putih naik menjadi Rp 47.500 – Rp 60.000 per kg.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul yasin Limpo menyebut, naiknya harga bawang putih disebabkan oleh kepanikan masyarakat terhadap virus corona yang merebak dari Kota Wuhan, China.
Impor Bawang Putih dari China tidak Disetop
Syahrul mengungkapkan stok bawang putih nasional masih mencukupi untuk dua hingga tiga bulan kedepan.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena stok bawang putih nasional saat ini sekitar 55 – 65 ribu ton, cukup untuk kebutuhan hingga Maret mendatang.
Mentan memastikan, impor bawang putih dari China juga tidak akan disetop oleh pemerintah. Sebab, virus corona tidak dapat menyebar melalui tumbuhan.
Selain itu, Indonesia yang beriklim tropis tidak begitu cocok untuk menanam bawang putih yang tumbuh subur di wilayah subtropis.
“Ekspor dan impor produk hortikultura antara Indonesia dan China tetap jalan,” ujar Syahrul di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (12/2/2020).
“Bawang putih itu tanaman subtropis. Indonesia kan negara tropis, sehingga kita harus impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” tambahnya.
Syahrul menilai, impor tidak haram untuk dilakukan sepanjang sudah diupayakan maksimal. Meski begitu, pemerintah tidak akan terus-terusan bergantung pada impor karena produksi bawang putih dalam negeri juga akan terus digenjot.
“Daerah tertentu yang bisa ditanami bawang putih, itu tentu menjadi pilihan yang harus didorong,” pungkasnya.