Djawanews - Jangan pernah ragu dengan potensi alam Indonesia. Di Bali, produksi pengolahan garam hasil usaha mikro dan kecil (UKM) saja bisa diekspor ke Amerika Serikat.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak pesisir dengan potensi produksi garam yang melimpah. Potensi ini dimanfaatkan beberapa mitra binaan Pertamina untuk membuat usaha pengolahan garam lokal.
Contohnya saja Ni Putu Ayu Wilasmini, pemilik usaha CV Natural Bali Kulkul di Jalan Raya Jumpai, Desa Jumpai, Klungkung, Bali. Dia memang pemain baru dalam usaha ini.
Tapi jangan salah, bisnis garam punya peluang yang tak kecil. Besarnya peluang usaha ini membuat bisnisnya berkembang cepat.
"Didirikan akhir tahun 2017 dan bersyukur beberapa tahun ini kita bisa ekspor komoditi garam ke luar negeri," ujar Ni Putu Ayu Wilasmini dilansir dari laman resmi Pertamina.
Kata Ayu, produknya telah dipasarkan hampir di seluruh kota besar di Indonesia. Garam produksi CV Natural Bali Kulkul juga diekspor ke Amerika Serikat, Prancis, Thailand, dan Singapura.
"Garam Bali yang diolah secara tradisional memiliki taste yang unik dan tidak pahit. Itu yang membuat banyak orang asing yang suka” paparnya.
Selain dari segi rasa, garam Klungkung Bali juga memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Mulai dari kalsium, magnesium dan potasium yang baik untuk kesehatan.
Saking banyaknya permintaan pasar, Ayu menambah jumlah pekerjanya. Dia memberdayakan 12 orang karyawan yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga di sekitar tempat usahanya.
Usai bergabung menjadi binaan Pertamina pada tahun 2020, usaha CV Natural Bali Kulkul juga makin berkembang pesat. Produksi garam yang awalnya sebesar 60 ton/ tahun kini meningkat menjadi 100 ton per tahunnya. Ini berdampak pada pendapatannya yang juga kian bertambah hingga berkisar di angka Rp100 juta setiap bulan.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengapresiasi bisnis yang dijalani oleh Ayu. Menurutnya, hal itu dapat mendongkrak pasar garam Indonesia agar mampu menembus pasar internasional.
"Pertamina akan mendampingi secara intensif agar produk garam ini benar memiliki kualitas tinggi untuk mendorong UMKnya bisa naik kelas,” ujarnya.