Menyimpan uang di bank, ternyata menjadi pilihan masyarakat di tahun 2019.
Meskipun menyimpang uang di bank dapat dikatakan sebagai cara klasik, namun hal tersebut masih dilakukan masyarakat Indonesia. Positifnya, hal tersebut dapat menekan tingkat konsumsi masyarakat.
Dilansir dari Bisnis.com masyarakat lebih memilih menabung di bank dari pada membelanjakan uangnya. Hal tersebut merupakan survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) pada bulan Oktober 2019.
Menolak Konsumtif, Masyarakat Menyimpan Uang di Bank
Berkaitan dengan penurunan angka konsumsi dan pilihan masyarakat untuk menimbun uang di bank, Djawanews sajikan beberapa fakta dan sebab fenomena tersebut.
1. Penurunan Pengeluaran Masyarakat
Berdasarkan survei BI, dapat dilihat adanya perkiraan penurunan indeks pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Januari 2020, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Desember 2019).
Di bulan Desember 2019, tercatat adanya peningkatan indeks belanja rumah tangga yang mencapai 160,7. Kemudian, penurunan konsumsi masyarakat diprediksi terjadi ketika indeks menyusut pada angka 160,3.
2. Tahun Depan, Masyarakat Makin Gemar Menabung
Survei yang dilakukan oleh BI juga menyatakan jika pada bulan April tahun 2020, diprediksi adanya peningkatan gairah menabung masyarakat. Hal tersebut sebagaimana data kenaikan indeks nilai tabungan menjadi 121,2 pada survei tersebut.
Meningkatnya minat menabung, ternyata memberikan pengaruh terhadap minat pinjaman di bank. BI menyatakan jika pada bulan yang sama (April 2020) jumlah pinjaman akan menurun dari bulan sebelumnya. Hal tersebut berdasarkan indeks perkiraan jumlah utang yang turun dari 159,6 menjadi 153,0.
3. Menempatkan Kelebihan Pendapatan di Deposito
Berdasarkan survei yang dilakukan, BI juga memprediksi jika kelebihan pendapatan masyarakat tidak hanya dialokasikan pada tabungan di bank, namun juga dalam bentuk deposito.
Temuan tersebut, didasari atas survei yang menyatakan jika 43,3% responden akan menaruh kelebihan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito sebagaimana telah disediakan lembaga perbankan.
Berdasarkan survei di atas, secara umum dapat dinyatakan jika adanya optimisme konsumen tetap terjaga, meskipun menunjukkan adanya pelemahan. Pelemahan level konsumsi masyarakat dicerminkan berdasarkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bulan Oktober 2019 yang berada dalam zona optimis (di atas 100) dengan nilai sebesar 118,4.
Kendati demikian, indeks optimistis Oktober 2019, masih tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September) yang memiliki nilai sebesar 121,8.
Meskipun cara klasik, menyimpan uang di bank adalah salah satu cara paling ampuh untuk menekan tingkat konsumerisme yang tinggi di masyarakat. Setuju, jika hemat pangkal kaya, bukan?