Djawanews.com – Yogyakarta selain menyimpan berbagai destinasi wisata yang menarik, juga memiliki berbagai industri kerajinan tangan. Kerajinan tenun serat alam Yogyakarta salah satunya, yang banyak diminati masyarakat Asia hingga Eropa.
Salah satu sentra kerajinan serat alam berada di Dusun Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Menariknya, industri kerajinan tenun serat alam di Gamplong masih menggunakan alat sederhana atau yang biasa disebut sebagai Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Tenun Serat Alam Yogyakarta yang Ramah Lingkungan
Sesuai namanya, tenun serat alam di Gamplong memanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari alam di antaranya enceng gondok, mendong, lidi, bahkan kayu wangi yang merupakan bahan yang susah didapatkan.
Bahan-bahan dari alam yang digunakan dalam industri tenun sendiri, didapatkan dari daerah-daerah di sekitar Dusun Gamplong untuk kemudian dioleh menjadi berbagai macam kerajinan tangan ramah lingkungan seperti taplak meja dan alas piring.
Dilansir dari laman Slemankab.go.id, industri tenun serat alam sudah dimulai sejak tahun 1998 dan mengundang perhatian masyarakat luar negeri, beberapa di antaranya adalah Jerman dan Jepang.
Harga yang diwarkan untuk kerajinan tangan tenun serat alam Yogyakarta pun bervariasi, mulai dari Rp2.500 hinga ratusan ribu rupiah. Harga tersebut tergantung dengan jenis, hingga tingkat kesulitannya.