Siapa saja dan dimana saja bisa menjadi pengusaha sukses, anggapan inilah yang coba diwujudkan oleh orang-orang hebat ini dengan kisah sukses pengusaha di desa yang berhasil mengembangkan bisnisnya hingga memiliki omset ratusan juta perbulan.
Pada umumnya memang banyak orang yang beranggapan bahwa ketika harus sukses berbisnis harus berada di kota, banyak konsumen, perputaran uang yang besar hingga berbagai kemudahan berbisnis menjadi alasan.
Namun faktanya sudah banyak kisah sukses menjadi pengusaha dan mengembangkan bisnis bisa dilakukan di desa yang notabennya dianggap kesempatannya sangat kecil. Berbekal keyakinan dan semangat memanfaatkan peluang bisnis sekecil mungkin kemungkinan yang kecil itu menjadi kepastian yang terbukti.
Berikut ini kisah sukses pengusaha di desa beromset ratusan juta.
– Bambang Setiawan
Bambang Setiawan dijuluki ‘bos jangkrik’, lulusan ITB tersebut memilih untuk menjadi wirausahawan ketimbang bekerja kantoran seperti kebanyak para mahasiswa lainnya.
Kisah sukses pengusaha di desa berusia 31 tahun tersebut terbilang cukup unik lantaran dirinya memilih untuk membudidayakan jangkrik. Bambang mengembangkan bisnisnya di Desa Bakung, Cirebon, Jawa Barat, sebuah tempat dimana hewan jangkrik sangat mudah ditemukan.
Saat ini Bambang perhari mampu menghasilkan 1-2 kuintal jangkrik yang dijual Rp 40 ribu per kilogram dengan omset Rp 8 juta perhari, jika perbulan maka omsetnya mencapai Rp 240 juta.
– Aang Permana
Dimulai dengan modal Rp 500 ribu, Aang menjalankan bisnis kuliner yang diberi nama Crispy Ikan Sipetek dengan mempekerjakan ibu-ibu di kampungnya. Emang rezeki gak lari ke mana, bisnis Aang ini untungnya terus meningkat sampai akhirnya Aang memutuskan resign dari pekerjaannya.
Penjualan Crispy Ikan Sipetek ini pun meluas dari yang tadinya di toko oleh-oleh Cianjur kini udah merambah ke online. Permintaan pun meningkat sampai-sampai Aang menyalurkan Crispy Ikan Sipetek lewat agen-agen.
Dari Crispy Ikan Sipetek yang dijual dengan Rp 20 ribuan, Aang kini menjadi pengusaha sukses dengan raihan omzet hingga Rp 500 juta tiap bulan.
– Andris Wijaya
Juragan beras dari Garut. Awalnya hanya mampu memproduksi 50 pax perhari. Seiring waktu permintaan pun meningkat hingga per hari mampu memproduksi 2.000 pax dengan harga 23.400/pax. Artinya omset perhari sekitar 40 juta rupiah, atau rata-rata perbulan 1 Miliar rupiah. Apa yang diproduksi oleh Andris? Nasi liwet instan dengan merek 1001.
– Ishak Abdul Aziz
Semua berawal dari panen singkong yang melimpah di desanya, Desa Krangean, Purbalingga. Melihat peluang ini, ide bisnis pun muncul di kepala Ishak buat bikin olahan dari singkong.
Dengan modal secukupnya, Ishak mulanya menjual 10 kilogram kerupuk singkong per hari. Rasa kerupuknya dapat respon luar biasa dari pembeli sampai dibilang ada rasa kentang-kentangnya.
Produksi kerupuknya yang diberi nama Ewong pun meningkat hingga 1,5 ton. Pangsa pasarnya juga meluas hingga ke Jakarta dan Bandung. Dari harga jual Rp 4.500 per bungkus, pengusaha sukses yang satu ini mampu meraih omzet hingga Rp 45 juta per bulan.
Kisah sukses pengusaha di desa diatas bisa menjadi inspirasi dan semangat untuk terus mengembangkan bisnis dan tidak minder baik di kota maupun di desa semuanya memiliki peluang sama jika bisnis tersebut dijalankan dengan sungguh-sungguh.