Djawanews.com – Harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang akhir tahun terkerek naik. Di antara yang paling mencolok adalah harga cabai.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat harga rata-rata nasional untuk cabai rawit hijau per 16 Desember 2021 adalah Rp57.400/kg. Melonjak 64,7% dari posisi sebulan sebelumnya.
Lalu harga cabai rawit merah pada 16 Desember 2021 adalah Rp86.500/kg. Dibandingkan sebulan sebelumnya, harga meroket 130,97%. Itu artinya naiknya lebih dari dua kali lipat.
Kemudian harga cabai merah keriting pada 16 Desember 2021 adalah Rp53.500/kg. Naik 26,03% dalam sebulan.
Sementara itu, harga cabai merah besar tercatat Rp50.850/kg per 16 Desember 2021. Selama sebulan, harga naik 28,08%.
Faktor musiman sepertinya mempengaruhi harga cabai. Saat musim penghujan (akhir hingga awal tahun), harga cabai biasanya melambung karena produksi tersendat. Tanaman cabai tidak bisa terlalu basah, karena akan rusak.
Diperkirakan curah hujan masih akan tinggi setidaknya hingga Maret 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan pada Januari 2022 sebanyak 99% wilayah Indonesia diperkirakan mengalami curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Artinya, curah hujan akan tinggi bahkan bisa sangat tinggi.
Lalu pada Februari, sebanyak 92% wilayah Tanah Air diperkirakan mengalami curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Pada Maret, wilayah yang diperkirakan mengalami curah hujan lebih dari 200 mm/bulan kembali menjadi 98%.
"Pada Januari 2022, sebanyak 95% wilayah Indonesia diprakirakan memiliki sifat hujan Normal hingga Atas Normal. Pada Februari 2022, sebanyak 94% wilayah Indonesia diprakirakan mengalami sifat hujan Normal hingga Atas Normal. Pada Maret 2022, sebanyak 91% wilayah Indonesia diprakirakan memiliki sifat hujan Normal hingga Atas Normal," papar laporan BMKG.
Selain itu, permintaan masyarakat sedang tinggi karena menjelang perayaan Hari Natal-Tahun Baru. Kombinasi pasokan yang seret dan permintaan yang tinggi tentu membuat harga melejit, bahkan sampai lebih dari dua kali lipat.