Djawanews.com – Di saat ketersediaan masker kesehatan terbatas, Indonesia sempat ekspor masker ke negara lain. Bahkan, jumlah masker yang diekspor meningkat signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor mencapai 4.098 persen pada bulan Februari 2020 dibanding sebelumnya.
Pelonjakan ekspor masker Indonesia terjadi di tiga negara, yakni Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong. Berdasarkan data BPS, Selasa, 17 Maret 2020, ekspor masker ke tiga negara itu mencapai USD73,9 juta pada Februari. Sedangkan pada januari hanya USD1,76 juta saja.
Ekspor Masker Dihentikan Sementara
Perbandingan semakin jauh jika dibandingkan dengan total ekspor masker pada tahun lalu. Di 2019, ekspor masker ke tiga negara tersebut hanya USD14.996. Sedangkan di 2020 mencapai USD75,67 juta.
Dua bulan pertama di 2020, ekspor masker tertinggi dikirim ke Singapura yang mencapai USD36,84 juta atau naik drastis dari USD4.451 pada tahun lalu. Sedangkan ke Tiongkok di tahun 2020 tercatat USD26,43 juta, padahal di 2019 hanya USD496. Lain lagi ke Hong Kong, yang pada 2019 hanya USD10.049 lalu pada 2020 menjadi USD12,39 juta.
Ekspor masker yang dilakukan Indonesia ke negara lain dinilai kurang tepat. Pasalnya ketersediaan masker di Indonesia sempat mengalami kelangkaan, terlebih ketika virus corona mewabah di Indonesia. Meski belum sepenuhnya normal, pembeli dapat mendapatkan masker dengan harga murah di beberapa tempat.
Untuk saat ini, pemerintah telah melarang ekspor masker ke negara lain. Kebijakan tersebut diambil untuk menjamin ketersediaan pasokan masker nasional.