Djawanews - Pengelola Rumah Sakit Hermina atau Hermina Hospitals, PT Medikaloka Hermina Tbk merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham secara elektronik (e-RUPS) untuk melaporkan kinerja perseroan. Hasilnya, perusahaan ini melonjak pendapatannya.
Hermina Hospitals mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,42 triliun, serta laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp1,39 triliun. Selain itu, laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATMI) mencapai Rp473,2 miliar.
"Kinerja yang baik ini melampaui target yang telah dikomunikasikan ke publik," ujar Direktur Utama Hermina Hospitals, Hasmoro, Rabu (2/6/2021) seperti dilansir dari VOI.
Meskipun dalam situasi yang tak menentu, RS ini berhasil beradaptasi dan berperan aktif di dalam usaha nasional menanggulangi pandemi Covid-19. Seluruh rumah sakit di bawah naungan Hermina mampu menerima dan menangani pasien Covid-19 dengan mengalokasikan kapasitas ekstra.
Hermina juga mengakhiri tahun 2020 dengan posisi likuiditas yang baik dengan total kas sebesar Rp985,7 miliar, meningkat dari Rp593,3 miliar di 2019. Neraca perseroan berada pada posisi yang sangat sehat dengan rasio hutang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,4x.
"Pencapaian penting lainnya di tahun 2020 adalah penerbitan obligasi perdana Hermina di September 2020 dengan rating AA-, yang bertujuan untuk memperkuat struktur finansial, mendiversifikasi sumber pendanaan, dan memenuhi kebutuhan belanja modal/modal kerja perseroan. Hal ini merupakan sebuah refleksi dari optimisime yang dimiliki oleh investor terhadap ketahanan bisnis Hermina," jelasnya.
Dalam hal pengembangan bisnis, Hermina baru-baru ini telah membuka rumah sakit Hermina ke-42 di Cibitung, Bekasi. Hermina juga sedang menjalankan pembangunan rumah sakit di Cilegon, Banten dan Soreang, Jawa Barat.
"Hermina diperkirakan akan memiliki 44 rumah sakit dan 5.400 tempat tidur pada akhir tahun 2021," pungkasnya.