Djawanews - Pandemi memang berdampak pada segala lini perekonomian. Tapi di Jawa Tengah, ada yang tidak terkena imbasnya. Bisnis ekspor.
Hal ini terungkap ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri acara Pelepasan “Indonesia Satu Ekspor” dan Launching Bulan Mutu Karantina Tahun 2021, di Kantor Balai KIPM Semarang, Rabu (14/4/2021). Kala itu, Ganjar sempat bicara dengan seorang pengusaha eskpor.
“Bu, panjenengan ekspor apa? Lalu selama pandemi ini bagaimana? Berpengaruh banget nggak?” tanya Ganjar ke pemilik PT PAN Putra Samudera, pengekspor Rajungan.
“Alhamdulillah, selama pandemi tetap ekspor tidak mengalami penurunan,” ucap pengusaha itu.
Ganjar kaget juga begitu tahu rajungan dari Jateng jadi favorit di Amerika. Selain rajungan, produk perikanan dan kelautan seperti surimi dari Indonesia juga diminati oleh negara-negara besar.
“Nah kalau nanti pembinaan ini bisa kita lakukan sampai dengan tingkat nelayannya, harapan kita nelayannya ikut makmur. Maka tadi kita sampaikan industrinya jalan, suplainya dari nelayannya, nelayan dibina sehingga nanti saya bayangkan area-area di nelayan itu bukan kemiskinan yang terlihat tapi kemakmuran,” ujar Ganjar usai acara.
Dia mengatakan, pelaksanaan ekspor hari ini merupakan penanda kebangkitan dari produk laut dan perikanan. Selain itu, Ganjar juga mengapresiasi karena banyak pengusaha yang memproduksi ikannya dengan kualitas tinggi.
“Memang masih ada kendala transportasi dan beberapa negara masih tertutup, tapi ikhtiar ini dilakukan oleh pak Menteri Perikanan Kelautan ini agar kita bisa tetap survive bertahan, mudah-mudahan jadi semangat dan menginspirasi yang lain,” tegasnya.
Data dari Humas Pemprov Jateng, ada sekitar 584 ton produk perikanan dan kelautan dari Jateng yang akan diekspor selama kurun waktu 12-17 April 2021. Ratusan ton tersebut, berasal dari 11 perusahaan di Jateng. Tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, China, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura. Untuk komoditinya, Rajungan adalah unggulan dan jadi primadona di Amerika Serikat.