Djawanews.com – China kini telah dalam proses pemulihan pasca menghadapi pandemi Covid-19. Dan hal tersebut merupakan sinyal kuat bagi Indonesia khususnya soal komoditas ekspor ikan.
Momen recovery China terhadap resesi tersebut kemudian dilihat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai langkah strategis bagi para pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan nasional.
"Saat ini China mulai recovery (pulih) dari resesi dan terbuka lebar peluang pasarnya," jelas Sekretaris Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan KKP Hari Maryadi, dilansir dari Antara, (14/9).
Hari menjelaskan jika kini hasil perikanan Indonesia telah diterima di 158 negara di dunia, menariknya salah satu pasar terbesar ekspor hasil perikanan Indonesia adalah Republik Rakyat China.
Selain itu, ujar dia, sejumlah 664 Unit Pengolahan Ikan (UPI) telah terdaftar sebagai eksportir di China.
Kemudian, berdasarkan data dari China Custom Data, Hari menyatakan jika Indonesia menduduki peringkat ke-4 negara eksportir hasil perikanan tertinggi ke Negeri Tirai Bambu tersebut pada periode Januari-Mei 2020.
"Kinerja sektor perikanan di semester I tahun 2020 menunjukkan grafik yang menggembirakan, seperti kenaikan nilai ekspor tercatat 6,9 persen atau senilai 2,4 miliar dolar AS dibanding periode yang sama di tahun 2019,” tandasnya.
Hari juga mengemukakan jika nilai impor ikan pada semester I Tahun 2020 sebesar 0,2 miliar dolar atau turun 5,9 persen dibanding periode yang sama di tahun 2019.
Selain peluang ekspor ikan Indonesia ke China, simak perkembangan dunia bisnis dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Djawanews.