Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Senin 2 Januari, resmi membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023. Jokowi menyebut pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia masih lebih baik dibandingkan bursa saham lain di dunia yakni sebesar 4,1 persen year on year (yoy) pada 2022 yang lalu.
“Ini (baik) dibandingkan dengan bursa-bursa di negara lain,” kata Jokowi dalam pidatonya.
Presiden juga menyampaikan apresiasi tersendiri atas peran kalangan muda yang semakin aktif berpartisipasi di pasar modal.
“Investor kita 55 persen adalah anak-anak muda di bawah usia 30 tahun. Artinya prospek ke depan masih sangat menjanjikan,” tuturnya.
Atas sejumlah pencapaian itu Presiden optimistis pasar modal Indonesia dapat mengarungi perjalanan 2023 dengan cukup kuat.
“Tahun 2023 adalah tahun ujian. Optimisme ini harus tetap waspada, tantangan ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung, sulit dikalkulasi tapi kita berharap ekonomi masih bisa tumbuh di atas 5 persen pada 2023,” tegasnya.
Sebagai informasi, perdagangan Bursa Efek Indonesia pada sepanjang 2022 ditutup oleh sejumlah torehan positif. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pasar modal secara umum di dunia.
Tercatat, RI sukses membukukan kenaikan IHSG sebesar 4,09 persen (4,1 persen) dari periode akhir 2021 pada level 6.081,5.
Atas catatan tersebut, IHSG menduduki posisi ke dua indeks saham di ASEAN atau berada di bawah indeks saham Singapura STI dengan pertumbuhan 4,27 persen. Sementara jika dibandingkan dengan indeks saham dunia, IHSG berada di urutan ke delapan.
Sepanjang 2022, kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp9.499 triliun atau naik 11,41 persen dari posisi akhir 2021 Rp8.256 triliun.
Kemudian, hingga 28 Desember 2022, telah terdapat 59 perusahaan tercatat yang melakukan initial public offering (IPO). Sehingga sebanyak 825 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI. Dari jumlah itu, total fund-raised IPO saham mencapai Rp33,06 triliun. Pencapaian ini merupakan yang tertinggi sejak swastanisasi bursa efek pada 1992.