Djawanews.com – Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp600 ribu gagal cair, terbukti bantuan yang dijanjikan pemerintah tersebut belum masuk ke rekening pada calon penerima.
Terkait dengan hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta maaf dan menyatakan jika pihaknya membutuhkan waktu untuk meakukan validasi data.
“Kami membutuhkan waktu untuk mengecek kesesuaian data yang disampaikan Dirut BPJS Ketenagakerjaan. Data 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit, kami mentargetkan bisa ditransfer dimulai akhir Agustus ini, ” terang Menaker Ida dalam konferensi persnya (25/8).
Berdasarkan petunjuk teknis (juknis) pemerintah proses validasi data tersebut paling lambat memakan waktu empat hari. “Kami mohon maaf. Butuh kehati-hatian untuk menyesuaikan data yang ada,” ungkap Ida.
Berdasarkan prosedur, setelah diperoleh kesesuaian data kemudian Kemnaker akan menyerahkannya kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan bantuan dapat disalurkan melalui bank penyalur.
Saat ini, jumlah penerima bantuan yang ditujukan bagi karyawan swasta dengan gaji di bawah Rp5 juta tersebut adalah 2,5 juta calon pemerima. Jumlah tersebut adalah penerima yang teriverifikasi BPJS Ketenagakerjaan dan akan mendapatkan BLT gelombang I.
Perlu diketahui, bantuan sebesar Rp600.000 tersebut akan diberikan pada para pekerja selama empat bulan berturut-turut, dan Menaker berharap seluruh pemerima bantuan dengan jumlah 15,7 juta pekerja, datanya dapat masuk semua pada akhir September 2020.
Apakah BLT Rp600 ribu tersebut akan cair dalam waktu maksimal empat hari ke depan? Ikuti perkembangannya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.