Harumnya Kopi Luwak Blitar yang digemari pecinta kopi dunia.
Kopi Luwak Blitar telah menyita perhatian para penikmat kopi di berbagai penjuru dunia. Hal tersebut membuat pasar ekspor kopi dalam negeri semakin bergairah, sebagaimana diketahui, kopi adalah salah satu komoditas andalan Indonesia.
Indonesia yang merupakan salah satu negara pengekspor kopi terbesar, membuat berbagai jenis kopi menjadi primadona, salah satunya adalah kopi luwak yang berasal dari Blitar.
Kopi yang berasal dari kotoran luwak asal Blitar, ternyata tidak hanya menjadi promadona dalam negeri, namun juga telah merambah pasar internasional. Detik mencatat sudah ada enam negara (Asia, Amerika, dan Eropa) yang menjadi pelanggan tetap kopi luwak tersebut.
Singapura, Taiwan, Hong Kong, Amerika, Swedia dan Inggris adalah enam negara pelanggan setia Kopi Luwak Blitar. Bukan tanpa alasan menjadi primadona, Kopi Luwak Blitar dinilai memiliki citarasa yang khas dari berbeda dengan kopi luak asal Indonesia lainnya.
Kopi Luwak Blitar Lereng Gunung Butak
Kopi Luwak Blitar tergolong unik, lantaran ditanam pada ketinggian tertentu. Kopi tersebut ditanam pada lahan seluas 80 hektar dengan ketinggian 1200 mdpl. Lereng Gunung Butak, Desa Resampombo Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar adalah lokasi ditanamnya varian kopi luwak.
Salah satu yang membuat Kopi Luwak Blitar memiliki ciri khas lantaran ditanam di sekeliling kebun buah. “Di sekitar tanaman kopi itu banyak pohon buah. Seperti jeruk, pepaya dan alpukat. Jadi kopi luwak Blitar itu identik dengan kopi citarasa buahnya yang kuat,” ungkap Aris Setiono, produsen kopi luwak dilasir dari Detik.
Kopi Luwak Itu Apa?
Yang menjadi ciri khas dari kopi luwak adalah metode dan proses pembuatannya. Kopi Luwak Blitar hanya diproduksi selama empat bulan musim panen (mulai April hingga Juli).
Setelah kopi panen akan diseleksi biji ceri dengan kualitas terbaik. Petani kopi di Blital menggunakan cara manual, yaitu biji ceri akan direndam air selama sehari satu malam, kemudian biji yang tenggelam akan diberikan pada luwak untuk dikonsumsi.
Luwak-luwak tidak akan langsung memakan semua biji ceri kopi yang diberikan petani, namun akan melakukan seleksi. Biasanya biji ceri berwarna merah yang memiliki rasa manis alami akan disukai para luwak.
“Saat memberikan kopi ke luwak, kami menyesuaikan dengan siklus konsumsi kopi di habitat asli luwak. Jadi harus malam hari. Dan kami harus melekan (begadang sampai pagi), karena pemberian kopi harus sedikit demi sedikit,” ungkap Aris Setiono.
Para petani kemudian akan menunggu para luwak mengeluarkan kotoran, dan kopi yang bercampur kotoran akan dijemur di bawah teri matahari selama 15 hari. Penjemuran akan dilakukan hingga biji kopi benar-benar kering untuk kemudian disimpan di dalam wadah khusus.
Kopi Luwak Kopi Termahal di Dunia
Aris Setiono mengolah kopi luwak bersama 40 petani lainnya yang tergabung dalam Gapoktan Arabika Lestari. 45 ekor luwak dipelihara Aris dan mampu menghasilkan sekitar 400 kg kopi luwak.
Kopi Luwak Blitar selain diekspor juga dipasarkan di berbagai kafe di Gresik dan Blitar. Meskipin untuk konsumsi lokal kelasnya akan berbeda dengan kopi yang diekspor ke luar negeri.
Kopi Luak Blitar yang diekspor terdapat dua varian. Pertama, kopi luwak Robusta yang dijual Rp1,2 juta perkilonya. Kedua, harga kopi luwak arabika dibandrol Rp1.750.000 per kilogramnya. Tertarik dengan bisnis kopi luwak?