Investasi reksa dana dan deposito sama-sama menjadi jalan untuk mendapatkan keuntungan.
Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan keputusan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Keputusan tersebut tentu akan berpengaruh pada suku bunga deposito serta memengaruhi imbal hasil reksa dana. Hal tersebut menjadi salah satu kelemahan dari investasi reksa dana maupun deposito.
Antara investasi reksa dana dan deposito, mana yang terbaik?
Dilansir dari cnbcindonesia.com, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto membagikan beberapa nasihat terkait kedua investasi tersebut. Ario mengatakan, berinvestasi memang jadi hal yang penting untuk menyiapkan kebutuhan finansial di masa mendatang.
Nilai tumbuh investasi, menurut Ario, lebih cepat daripada menabung di bank biasa pada umumnya. Mengenai investasi reksa dana maupun deposito, ada perbedaan dari kedua instrumen tersebut.
Jika investor cenderung lebih menyukai profil dengan risiko rendah, atau bagi investor pemula, Ario menganggap investasi bentuk deposito bisa menjadi pilihannya. Dengan deposito, investor dapat mengatur jangka waktu pengambilannya. Mulai dari 3 bulanan, 6 bulanan hingga 36 bulan.
Namun, investasi dalam bentuk deposito memiliki potongan pajak yang besar yaitu sebanyak 20 persen setahun. Imbal balik yang didapatkan investor juga menyesuaikan tingkat suku bunga.
Ramdhan Ario Maruto memberikan ilustrasi terkait investasi deposito. Investor berinevstasi di deposito senilai Rp 10 juta rupiah, dengan bunga efektif selama 12 bulan dengan suku bunga efektif 5,5%. Dengan begitu berarti investor akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 550 ribu. Keuntungan tersebut belum termasuk potongan pajak.
Tetapi jika investor menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi dan profil risiko yang lebih tinggi, Ramandhan merekomendasikan reksa dana saham. Berinvestasi di reksa dana saham hanya akan dikenai pajak sebesar 5%. Itupun sudah dikenakan kepada instrumen yang dikelola oleh manajer investasi (MI).
Ada beberapa tips yang diberikan Ramdhan terkait investasi . Pertama, mulai menyisihkan pendapatan untuk berinvestasi. Calon investor dapat menyisihkan 10 persen dari gaji bulanan yang dimiliki.
Investor juga dituntut untuk belajar tentang instrumen yang ada di pasar dan mengenai apa saja kelebihan maupun kekurangannya. Tips ketiga, investor harus aktif untuk memperbesar nilai pokok investasi.
“Semakin aktif menempatkan dana, imbal hasilnya akan lebih besar,” ungkap Ramdhan Ario Maruto.
Akses untuk melakukan nvestasi reksa dana dan deposito kini juga semakin mudah. Ada berbagai platform yang menyediakan kemudahan dan fasilitas terkait kedua instrumen investasi tersebut. Kedua bentuk investasi tersebut juga tidak membutuhkan modal yang banyak.
Baik investasi reksa dana dan deposito, keduanya bisa dimulai dengan modal sebanyak Rp100.000. Keringanan tersebut membuat investasi ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk pelajar yang belum berpenghasilan.