Inilah Bisnis yang di Prediksi Bakala Mengalami Kerugian Jika Mobil Listrik Sudah Merajalela di Jalanan.
Seperti yang telah diketahui bahwa Peraturan Presiden (Perpres) terkait mobil listrik sudah resmi diteken oleh Presiden Jokowi pada Senin (5/8) 2019.
Ditandatanganinya perpres tersebut, Presiden Jokowi berharap industry otomotif mulai bergerak ke arah yang lebih positif, yang tentunya lebih ramah lingkungan.
Dengan menjamurnya kendaraan listrik ini nantinya, kira-kira sektor bisnis atau industry apa yang bakal rugi?
Jika Mobil Listrik Merajalela, Beberapa Bisnis Ini Akan Alami Kerugian
- Bensin dan Solar
Jika nantinya mobil listrik banyak beredar tentu saja SPBU harus berbenah dengan menambahkan fitur charging buat mobil listrik.
Mereka yang biasanya bisa menjual bensin belasan kilo liter sehari, tentu saja jadi berkurang karena poppulasi kendaraan listrik menjamur.
- Industri Komponen Mobil
Industri satu ini juga diprediksi bakal rugi. Ya, paling enggak pemasukan mereka bakal berkurang seiring dengan kehadiran mobil listrik.
Komponen mobil memang beragam, mungkin mereka bakal mengandalkan penjualan untuk suku cadang seperti ban, mounting, shockbreaker, dan komponen-komponen yang lain yang gak berhubungan dengan mesin mobil konvensional.
- Bengkel Umum
Pada dasarnya bengkel mobil itu dibagi dua jenis, yakni bengkel umum dan bengkel resmi.
Bengkel resmi adala bengkel yang mempunyai hubungan dengan agen pemegang merk mobil alias distributor mobil. Sedangkan bengkel mobil umum adalah bengkel mobil yang tidak mempunyai hubungan dengan agen pemegang merk mobil maupun distributor mobil.
Tidak semua teknisi di bengkel umum punya sertifikasi seperti di bengkel resmi. Oleh sebab itu, pemilik bengkel umum tentu saja bakal kerepotan jika kendaraan listrik banyak beredar.
Mau enggak mau, mereka harus belajar lagi soal servis mobil listrik.
- Industri Minyak
Pada saat mobil-mobil listrik sudah mulai menjamur di negara kita, maka industry minyak tentu saja bakal terancam.
International Energy Agency (IEA) sendiri mengatakan bahwa dengan adanya kendaraan listrik dan teknologi bahan bakar yang efisien, maka permintaan akan minyak di tahun 2040 bakal berkurang.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sektor industry minyak itu berkesinambungan dengan otomotif. Karena dari minyak, muncul beberapa komoditas yang dibutuhkan oleh sebuah mobil konvensional.
- Pelumas
Nah yang terakhir yakni pelumas. Kendaraan listrik juga bakal mengurangi pemakaian pelumas atau oli mobil. Tentu saja hal ini sudah menjadi momok bagi para produsen pelumas di Indonesia.
Pelumas sejatinya adalah salah satu komponen fast moving yang dibutuhkan oleh mobil bermesin Internal Combustion Engine. Akan tetapi, mengingat mobil listrik itu beda, maka oli mesin enggak dibutuhkan.
Kalaupun butuh, fungsinya hanya untuk melumasi transmisi atau garden saja. Bukan mesin.
Nah, itulah beberapa bisnis atau industry yang diprediksi akan merugi jika mobil listrik menjamur di Indonesia.