Djawanews.com – Perum Bulog segera merealisasikan ekspor beras ke Arab Saudi. Bahkan, Bulog mulai mengirim beras tersebut pekan depan. Beras kemasan yang diekspor tersedia dalam kemasan kecil atau biasa disebut beras ‘renceng’.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan, beras renceng yang akan diekspor sebanyak 8 kontainer. Langkah ini hanya tahap awal dan nanti akan dikembangkan lagi.
“Untuk awal ini Insyaallah minggu depan kita mau secepatnya karena sudah disiapkan untuk tahap awal ini 8 kontainer, kita tidak tonnya, memang tonnya ada tapi Direktur Komersial. Bentuk kemasan beras renceng karena kebetulan yang diminta Arab Saudi sudah berbentuk jadi, beras renceng,” kata Budi di DPR, Jakarta, Rabu (5/2) lalu.
Beras Kemasan Menyasar WNI di Arab
Budi Waseso juga mengatakan, beras renceng akan menyasar masyarakat Indonesia yang menjadi pegawai di Arab maupun konsumen Indonesia yang sedang menunaikan ibadah di Arab.
“Yang 250 gram, jadi itu akan digunakan untuk konsumsi di Arab Saudi adalah dari masyarakat Indonesia yang menjadi TKI di sana, termasuk yang melaksanakan ibadah,” kata Buwas.
Namun, Buwas belum mau membeberkan berapa nilai ekspor beras tersebut.
“Bagi saya bukan nilainya tapi kan berarti kita sudah bisa ekspor karena ini justru menguntungkan buat kita harganya sudah sesuai ya kan dengan yang kita harapkan, jadi sudah masuk. Ya harga komersial,” tutupnya.
Rencana ekspor beras kemasan memang masuk dalam arahan Presiden Joko Widodo. Presiden meminta Indonesia mampu mengeskpor beras sebanyak 500 ribu ton tahun ini. berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga sempat mengungkapkan keinginannya untuk membidik ekspor beras ke Tiongkok.
Jika ekpor beras kemasan ini berhasil, berarti Indonesia memiliki sejumlah komoditas pertanian yang berhasil diekspor ke negara lain. Dilansir dari djawanews.com, beberapa komoditas pertanian yang diekspor Indonesia salah satunya adalah kopi.