Djawanews.com – Sebanyak 16 perusahaan sedang berada dalam pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan semuanya berpotensi dikeluarkan dari pasar modal. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh BEI.
“Bursa sedang dalam proses monitoring atas progress yang telah dilakukan oleh management perusahaan-perusahaan tercatat,” ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Jumat (10/7/2020) lalu.
Belasan perusahaan tersebut memang masuk dalam kategori potensi delisting bahkan sejak bulan Maret 2020 lalu. Perusahaan yang masuk daftar tersebut seperti Air Asia Indonesia dan Bakrie Telecom.
Nyoman Yetna menjelaskan, Bursa akan mengumumkan adanya potensi delisting kepada publik dalam upaya perlindungan investor. Bursa juga meminta keterbukaan informasi secara berkala kepada Perusahaan Tercatat (Perseroan) yang mengalami suspensi. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui langkah apa yang akan diambil untuk memperbaiki kondisi mereka agar kewajiban bisa terpenuhi.
“Bursa sedang dalam proses monitoring atas progress yang telah dilakukan oleh management perusahaan tercatat,” kata Nyoman Yetna.
Bursa juga mengupayakan adanya pembinaan, termasuk berdiskusi dengan manajemen dan pemegang saham pengendali terkait rencana apa yang akan diambil untuk mempertahankan sustainability organisasi.
“Pembinaan dan komunikasi tersebut senantiasa dilakukan oleh Bursa sejak awal permasalahan going concern yang dihadapi oleh Perusahaan Tercatat,” terangnya lagi.
Adapun ke-16 perusahaan yang berpotensi dikeluarkan dari bursa adalah sebagai berikut.
- PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
- PT Mitra Investindo Tbk (MITI)
- PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP)
- PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)
- Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)
- PT Kertas Basuki Rachmat indonesia Tbk (KBRI)
- PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW)
- PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL)
- PT Akbar Indo Makmur Sstimec Tbk (AIMS)
- PT Polaris Investama Tbk (PLAS)
- PT First Indo American Leasinbg Tbk (FINN)
- PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
- PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY)
- PT Cakra Mineral Tbk (CKRA)
- PT Nipress Tbk (NIPS)
- PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA)