Berikut ini perkembangan industri game di Indonesia.
Perkembangan era digital sekarang ini membuat berbagai sektor berkembang pesat, seperti media, ritel, transportasi, dan bisnis. Lalu bagaimana dengan potensi dan industri game di Indonesia?
Fokus Industri Game di Indonesia
Banyak anak bangsa yang menjuarai kompetisi e-sport dan membawa nama Indonesia harum. Namun apakah Indonesia selamanya akan menjadi konsumen dari game yang ada?
Selama beberapa tahun ini, industri game menjadi komoditas yang menggiurkan. Pasalnya pendapatan yang dihasilkan dapat melampaui industri film sekelas Hollywood sekalipun.
Dilansir dari Kompas.com (24/1/2019), berdasarkan data Entertainment Software Association dan The NPD Group menyebutkan jika pendapatan industri video game di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2018 dapat mencapai 43,8 miliar dollar AS (Rp 620 triliun).
Pendapatan game di AS yang mengalami kenaikan 18% dari tahun sebelumnya tersebut, dapat mengalahkan pendapatan film box office di Hollywood. Lalu bagaimana dengan industri game tanah air?
Kepala Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf) Triawan Munif, dilansir dari kompas.com (12/8/2019) menyatakan jika potensi industri game di Indonesia kini terus menunjukkan tren positif.
“Newzoo (lembaga riset industri game global) memperkirakan pada 2017 nilai industri game di Indonesia mencapai 882 juta dollar AS, naik sekitar 200 juta dollar AS dibandingkan 2016,” ujar Triawan.
Berdasarkan data Newzoo, pasar game Indonesia tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Triawan juga memprediksi akan ada pertumbuhan sekitar 25—30% pada beberapa tahun kedepannya, dan pendapatan dapat mencapai 1,82 miliar dollar AS pada 2021.
Berdasarkan prediksi tersebut, maka perlu kesadaran masyarakat Indonesia untuk menempatkan game sebagaimana komoditas lainnya. Namun yang perlu digarisbawahi adalah tidak selamanya masyarakat Indonesia mejadi konsumen, tapi juga harus bisa menjadi produsen game!
Terkait dengan produsen game, hal yang menjadi faktor pendukung adalah melalui institusi pendidikan yang didukung penuh pemerintah. Meskipun saat ini sudah ada berbagai universitas yang menawarkan teknologi informasi pada jurusannya, namun belum banyak yang spesifik ke game.
Salah satu universitas yang memiliki program studi yang fokus pada Game Application and Technology (aplikasi dan teknologi game) adalah Bina Nusantara (Binus).
Mahasiswa yang mengambil progam studi game tak hanya fokus dalam memahami pengetahuan dan kemampuan secara teori, namun juga dituntut membuat berbagai teknologi terapan di bidang game.
Jika industri game di Indonesia berkembang, kemudian akan membuaka berbagai peluang frofesi baru, di antaranya programmer, technical artist, director/chief technology officer, content provider, konsultan, publisher, dan pengusaha game.