Djawanews.com – Beberapa perusahaan besar akhir-akhir ini memutuskan untuk mencabut iklan di medsos. Langkah ini mereka ambil lantaran adanya gerakan yang mengajak masyarakat untuk menghentikan iklan di Facebook. Gerakan tersebut tergabung dalam tagar #stophateforprofit.
Sebanyak 90 brand besar setidaknya ikyt menghentikan iklan mereka seperti Verizon, Patagonia, REI, Lending Club, The North Face, bahkan Coca-Cola. Untuk saat ini, perusahaan tidak ikut menggelontorkan dana mereka ke iklan Facebook.
Coca-Cola misalnya, yang menghentikan iklannya di semua platform media sosial secara global. Meski demikian mereka tak mau disebut ikut memboikot media sosial. Mereka hanya menghentikan iklannya sementara.
“Tidak ada tempat untuk rasisme di dunia dan tidak ada tempat untuk rasisme di media sosial,” ujar CEO dan Chairman Coca-Cola, James Quincey.
Selain perusahaan di atas ada perusahaan Unilever dan Procter & Gamble (P&G), Dove, Ben & Jerry’s, dan Hellmann, juga menghentikan iklan mereka setidaknya hingga tahun 2020 berakhir.
Gerakan menghentikan iklan di Facebook dilakukan lantaran mulai merebaknya konten kebencian dan rasisme di platform tersebut yang biasa muncul setiap menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS).
Levi’s juga mendesak agar perusahaan media sosial Facebook segera mengambil tindakan untuk menghentikan informasi bohong dan ujaran kebencian di platform mereka. Levi’s menilai bahwa ini adalah penghinaan yang tak bisa ditolelir.
Levi’s dan Dockers menyatakan diri untuk ikut bergabung dalam kampanye #stophateforprofit dan menghentikan semua iklan di medsos.