Djawanews - Kedatangan Chairul Tanjung ke Bank Harda membawa perubahan besar-besaran. Setelah mengakuisi Bank Harda, kini konglomerat Chairul Tanjung kembali membuat gebrakan.
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Harda Internasional Tbk yang berlangsung pada Senin 10 Mei kemarin menyetujui pergantian nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. Rapat juga menyetujui bank ini melakukan perubahan logo perseroan.
Seperti diwartakan VOI yang mengutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 11 Mei, mengenai risalah RUPS BBHI.
"Menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk dengan demikian mengubah Pasal 1 Anggaran Dasar Perseroan," demikian seperti tertulis dalam risalah RUPS BBHI di mata acara ke-9.
Kemudian RUPS-LB memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi untuk membuat akta notaris dan melaporkan perubahan anggaran dasar tersebut kepada instansi berwenang serta melakukan setiap tindakan yang diperlukan untuk perubahan ketentuan anggaran dasar perseroan.
Pada mata acara ke-10, RUPS menyetujui perubahan logo perusahaan.
"Menyetujui perubahan logo perseroan. Memberi kuasa kepada direksi perseroan untuk melaporkan perubahan logo perseroan kepada instansi yang berwenang dan melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan logo perseroan," tulis manajemen BBHI.
CT Corpora melalui PT Mega Corpora memasukan Rp460,7 miliar untuk mengambilalih Bank Harda pada Maret lalu. Mega Corpora dan PT Hakimputra Perkasa telah menandatangani pengambilalihan atas sejumlah 3.084.461.000 saham atau sebesar 73,71 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh BBHI melalui transaksi pada pasar negosiasi di Bursa Efek.
Harga pengambalihan oleh Mega Corpora sebesar Rp149,36 per saham. Dengan demikian, total harga pengambilalihan sebesar Rp460,70 miliar.