Djawanews.com – Dalam beberapa waktu belakangan ini fintech diyakini sebagai sektor ekonomi paling kompetitif dalam mendorong pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Salah satu orang pemerintah yang menggembor-gemborkan fintech adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dirinya menyatakan jika fintech akan terus memainkan peran penting hingga tahun 2024.
“Fintech merupakan sektor yang paling kompetitif dan kita ketahui dalam situasi ini beberapa unicorn sudah dibangun berbasis di Indonesia dan satu unicorn atau decacorn yang nilainya lebih dari US$10 miliar,” jelas Airlangga dalam sambutan acara Pekan Fintech Nasional beberapa saat lalu.
Meskipun dinilai kompetitif, fintech memiliki tantangan tersendiri di antaranya literasi keuangan dan literasi digital. Namun, Airlangga yakin jika keduanya dapat didukung dengan ekosistem dan kolaborasi lintas sektoral untuk memaksimalkan program.
Kendati demikian, fintech juga dipercaya sebagai solusi atas masalah pengangguran, yang kemudian oleh Airlangga dikaitkan dengan penetapan Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Maka dari itu, ke depannya fintech diharapkan dapat memacu inklusi keuangan dan teknologi digital. Lalu, apakah fintech dapat membangun dan mereformasi perekonomian nasional?
Selain fintech yang dipercaya sebagai sektor ekonomi paling kompetitif, simak perkembangan dunia bisnis dari dalam dan luar negeri selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.