Djawanews.com – Dampak virus corona di sektor ekonomi langsung dapat dirasakan di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai sektor pariwisata yang menurun, IHSG jeblok, dan berbagai sektor manufaktur industri tersendat.
Mengkaji Dampak Virus Corona terhadap Perekonomian Indonesia
Invasi virus corona bagai “domino effect”, dapat dilihat di sektor manufaktur industri. Virus corona telah membuat distribusi bahan logistik tersendat, lantaran di sektor transportasi (khususnya trasnportasi laut) juga terjadi penurunan pesanan.
Akibat virus corona, tercatat penurunan impor Indonesia dari China mencapai 30%, dilansir dari Detik.com, 13/03/2020. Hal yang sama dilakukan oleh China, ketika melakukan pembatasan kegiatan ekspor dari Indonesia.
Selain sektor industri manufaktur, virus corona juga berdampak pada panic buying di dalam masyarakat. Hal tersebut yang membuat lonjakan harga cukup signifikan dan terjadi kelangkaan.
Sebagaimana kita ketahui bersama, setelah presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua warga negara Indonesia yang terinfeksi virus corona, harga masker dan juga hand sanitizer menjadi langka dan jika ada harganya sangat mahal.
Apa yang Perlu Dilakukan Pemerintah?
Panic buying terjadi atas respon naluriah masyarakat, yang diakibatkan kepanikan dan juga upaya mempertahankan hidup. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, namun pemerintah sebagai lembaga tertinggi negara harus bertanggungjawab.
Sudah menjadi kewajiban perlu untuk melakukan kampanye dalam rangka memberikan edukasi dan menyampaikan informasi terkait perkembangan virus corona.
Informasi yang resmi dan jelas sampai di masyarakat Indonesia, otomatis membuat kepanikan menurun dan lonjakan harga pun dapat terkendali. Apalagi menjelang Bulan Ramadhan—ada atau tidak ada virus corona—adalah sudah perkara umum jika beberapa harga kebutuhan pokok akan melambung.
Dampak virus corona yang menyerang sektor perekonomian negara, juga harus menjadi perhatian serius. Mencari pasar baru (selain China) harus diupayakan Indonesia saat ini, meskipun semua negara sedang siaga penuh menghadapi virus corona.