Skema dalam reksa dana tidak selamanya cocok bagi investor. Biar makin untung, yuk kita simak tips memilih skema reksa dana berikut.
Instrumen investasi reksa dana menjadi salah satu opsi investasi yang cukup popular di masyarakat terutama bagi mereka yang berpenghasilan menengah keatas. Selain itu, investasi ini juga menjanjikan imbal hasil yang besar ketimbang deposito dan sukuk.
Namun, sejumlah investor terkadang mengalami kebimbangan sebab banyaknya jenis skema reksa dana yang tersedia di pasar. Semua jenis skema reksa dana juga tidak selamanya cocok. Lantaran investor perbedaan tujuan investasi pada masing-masing investor serta keberanian untuk mengambil risiko yang berbeda.
5 langkah memilih skema di investasi reksa dana
1.Kenali Risiko Imbal Hasil
Hal yang paling mendasar sebelum seseorang mengkucurkan dananya pada sebuah instrument investasi adalah memahami risiko investasi. Demikian pula dengan imbal hasil yang ingin diperoleh.
Dengan mengetahui kedua hal mendasar tersebut, anda akan dengan mudah menetapkan tujuan dari berinvestasi, serta manfaat yang anda peroleh dari berinvestasi akan semakin maksimal.
2. Pilih skema investasi dengan Rasio Biaya Rendah
Rasio biaya merupakan biaya pengelolaan dari dana yang telah dibayarkan sebagai presetase dari aset. Rasio biaya meliputi biaya operasi dasar manajemen reksa dana serta biaya konsultasi.
Rasio biaya memiliki besaran yang berbeda untuk setiap jenis skema reksa dana. Oleh sebab itu agar dana yang anda kucurkan tidak terlalu banyak, anda disarankan untuk memilih skema investasi reksa dana dengan rasio biaya rendah.
3. Pilih Manajer Dana yang Berpengalaman dan Kompeten
Berbeda dangan Investasi saham, pengelolaan reksa dana membutuhkan bantuan dari manajer yang ditunjuk oleh agen reksa dana dalam mengelola folio reksa dana. Agen reksa dana menggabungkan beberapa manajer untuk mengelola dan menjalankan folio tersebut.
Dalam beberapa kasus, sejumlah manajer reksa dana akan menjalankan satu reksa dana tunggal. Adapun untuk skema reksa dana kecil dapat dikelola oleh satu orang manajer reksa dana.
Oleh karenanya, pilihlah manajer reksa dana yang berpengalaman dan kompeten sebelum berinvestasi dalam skema reksa dana.
4. Exit Load
Exit load atau biaya keluar merupakan biaya yang dibebankan kepada investor oleh agen reksa dana atas penukaran unit reksa dana.
Tidak semua reksa dana membebankan biaya yang murah pada skema reksa dana tertentu. Sebagian lain memberikan exit load yang begitu tinggi karena masuknya aset non-liquid yang tinggi
5. Menebar Dana di Berbagai Skema Reksa Dana.
Dalam investasi reksa dana, uang
yang telah anda investasikan akan ditebar dalam berbagai instrumen investasi
yang di pilih dan dikelola oleh manajer reksa dana. Beberapa reksa dana
terdiversifikasi secara luas. Adapula skema reksa dana yang terkonsentrasi
dengan seperangkat aset tertentu.