Djawanews.com – Putri presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid mengungkapkan sejumlah alasan mengapa ia tidak dapat menerima tawaran Partai Gerindra untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2024.
Yenny mengatakan tidak mendapatkan izin dari sejumlah sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) dan anggota keluarganya.
"Saya tidak menolak tawaran dari Bapak Prabowo, cuma memang saya tidak mendapatkan izin dari para sesepuh sehingga saya tidak bisa ikut dalam pemilihan gubernur di Jawa Timur", ujar Yenny
Dia menjelaskan dirinya bertanggung jawab menjaga persatuan dan keutuhan umat Nahdlatul Ulama sebagai tugas sejarah dari keluarga besar Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Kami meyakini bahwa tugas sejarah dari keluarga Gus Dur adalah untuk menyatukan umat terutama dalam hal ini umat Nahdlatul Ulama yang punya potensi akan terpolarisasi atau terpecah dengan adanya pilkada 2018," ungkap Yenny.
Ia pun mengatakan NU sudah menyumbangkan dua kader terbaiknya di Pilkada Jawa Timur, yakni Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Karena itu, ia berharap nantinya yang terpilih adalah kader terbaik NU.