Djawanews - Indonesia berduka. Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Wimar Witoelar meninggal dunia di RS Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Mei.
Wimar Witoelar dirawat di ICU, RS Pondok Indah sejak Rabu, 12 Mei. Tim dokter yang merawat mencapai 6 orang. Wimar sempat berobat jalan karena masalah lambung beberapa waktu lalu. Setelah itu, dia tampak lemas. Wimar dibawa ke RSPI dan diarahkan ke ICU. Dari hasil pemeriksaan dia didiagnosis sepsis.
Putri Gus Dur, Yenny Wahid punya banyak kenangan dengan Wimar. Bagi dia, Wimar Witoelar ada sosok idealis yang mampu menyampaikan ide-ide brilian dengan jenaka.
Sebagai contoh ketika Wimar mendirikan Partai Orang Biasa. Itu adalah sebuah simbol protes terhadap sistem politik Indonesia yang hanya dikuasai elit partai saja. Konsistensi Wimar dalam mengkritisi penguasa untuk menyuarakan kepentingan rakyat, jadi warisan nilai yang ditinggalkan.
"Beliau menjadi jubir terutama untuk menjelaskan kebijakan Gus Dur pada dunia internasional. Artikulasi bahasa beliau memang sangat baik," terang Yenny Wahid kepada Djawanews.
Yenny juga terkesan dengan buku "No Regret" karangan Wimar. Di sana Wimar banyak menceritakan pengalaman selama menjadi juru bicara kepresidenan mendampingi Gus Dur.
"WW dan Gus Dur punya kepolosan yang membuat orang jatuh hati pada mereka," kata Yenny.
"WW adalah pribadi yang menyenangkan, lucu, polos, idealis, dan optimis," sambung Yenny yang punya pengalaman tandem dengan Wimar ketika menghadapi wartawan dan publik Australia, terutama dalam isu HAM di Timtim waktu itu.
"Selamat jalan WW, we'll miss you," tutupnya.