Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Yayasan Aksi Cepat Tanggap Kembali Berulah: Tak Infokan Rinci Biaya Renovasi SMP di DIY dari Boeing
Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali menjadi sorotan karena tidak transparan dalam pengelolaan dana sosial dari The Boeing Company (Boeing) yang mencapai nilai Rp2 miliar. (Beritasatu.com)

Yayasan Aksi Cepat Tanggap Kembali Berulah: Tak Infokan Rinci Biaya Renovasi SMP di DIY dari Boeing

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 25 November 2022 at 08:17am

Djawanews.com – Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) disebut sama sekali tak membeberkan sama sekali detail pemakaian dana pembangunan fasilitas pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Sebelumnya diberitakan, Yayasan ACT hanya menghabiskan dana sebesar Rp900 juta untuk membangun fasilitas pendidikan SMP Muhammadiyah Wonosari, Gunung Kidul, DIY. Itu merupakan bagian dari dana sosial yang dikelola ACT dari The Boeing Company (Boeing) Rp2 miliar lebih untuk masing-masing ahli waris atau keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pada 2018 silam.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Wonosari Dadang Margono mengaku pihaknya menerima tawaran bantuan pembangunan fasilitas pendidikan dari Aksi Cepat Tanggap pada 2021 lalu via sambungan telepon.

Dadang mengonfirmasi bahwa selama bantuan itu diberikan tanpa disertai 'embel-embel' apapun. Kala itu, kata dia, ACT belum merinci soal sumber dana yang dipakai untuk pembangunan tersebut. "Kalau enggak ada embel-embelnya, kita terima. (ACT jawab) 'udah, enggak pakai apa-apa', ya sudah sekolah terima," kata Dadang saat dihubungi pada Kamis, 24 November.

Baca Juga:
  • Presiden ACT Kelabakan: Terima Rp138 M Dana Ahli Waris Korban JT610, Cuma Rp20 M yang Disalurkan
  • Terungkap! ACT Terima Dana Hingga Rp1,7 Triliun, Lebih dari Setengahnya Masuk ke 'Kantong' Pribadi
  • Buntut Kasus ACT: Satgas Pengawas Lembaga Filantropi Dibentuk Kemensos

Selang beberapa waktu, pihak ACT mendatangi sekolah guna mengomunikasikan penyaluran bantuan lebih lanjut. Saat itu, Aksi Cepat Tanggap baru menjelaskan bahwa dana bantuan bersumber dari The Boeing Company. Dana diberikan melalui ahli waris atau keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 2018 lalu dari Gunungkidul atas nama Evi Rahmawati. Sementara ACT ditunjuk selaku pengelola danaBoeing Community Investment Fund (BCIF).

"Awalnya hanya bilang ada pengajuan dari Bu Evi Rahmawati itu untuk rehab di sekolah, baru kemudian datang dari sekolah dan kami baru tahu (dijelaskan)," sebut Dadang.

Meskipun demikian, klaim Dadang, ACT tak merinci soal besaran dana bantuan maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disalurkan untuk sekolahnya. Pihaknya hanya diminta menunjukkan bagian-bagian sekolah mana yang perlu direnovasi. "Kita enggak tahu besarannya berapa, RAB-nya, dananya berapa. Tidak tahu sama sekali," katanya.

Yayasan Aksi Cepat Tanggap Tak Pernah Transparan soal Keuangan?

Menurut Dadang, pihaknya juga tidak pernah mengetahui siapa yang ditunjuk menjadi pelaksana proyek pembangunan sekolah tersebut. Seiring waktu, proyek renovasi berjalan dan tuntas di tahun yang sama. Pengerjaan meliputi pemugaran ruang kelas, penambahan toilet, gerbang sekolah, dan area parkir. Selama pengerjaan juga disertai papan proyek yang menuliskan pembangunan merupakan bantuan dari The Boeing Company.

"Kalau saya berpendapat renovasi bagus, dari sisi spek dan pengerjaan bagus," tutur Dadang.

"Tapi sekolah tidak tahu apa-apa, dari pengerjaan, apa semua sudah ditangani sana semua. Kontraktor enggak tahu, kita terima matang," sambungnya.

Selesai pembangunan, kata dia, pihak sekolah hanya menerima laporan pengerjaan tuntas. Tapi untuk soal total biaya yang dikeluarkan tak diinformasikan. Hingga akhirnya pihaknya mendengar pemberitaan soal Aksi Cepat Tanggap yang terjerat kasus dugaan penggelapan dana ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang diberikan oleh perusahaan Boeing sebesar Rp117,98 miliar.

Dadang tak menyangka kasus itu salah satunya ternyata menyangkut satuan pendidikan yang dipimpinnya. Kemudian, dia mengaku dihubungi oleh Bareskrim Polri guna menjelaskan perihal bantuan yang disalurkan lewat ACT ini.

Terpisah, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah Gunungkidul, Tamsir menyatakan pihaknya juga tak menerima laporan apapun dari ACT terkait proyek renovasi SMP Muhammadiyah 1 Wonosari itu. Dirinya hanya menerima informasi adanya proyek tersebut secara lisan dan langsung dari pihak SMP Muhammadiyah 1 Wonosari.

"Kami hanya diberitahu kalau sekolah dapat bantuan ACT, lisan tidak ada detailnya, apa sekolah ajukan permohonan atau dapat tawaran dan bagaimana prosesnya sama sekali tidak dilibatkan," kata Tamsir saat dihubungi.

Dia menekankan, Dikdasmen memang tidak mengurusi soal bangunan sekolah. Pihak satuan pendidikan, menurutnya yang memiliki komunikasi langsung dengan ACT. Sebelumnya diberitakan, Yayasan Aksi Cepat Tanggap hanya menghabiskan dana sebesar Rp900 juta untuk membangun fasilitas pendidikan SMP Muhammadiyah Wonosari, Gunung Kidul, DIY. Padahal, dana sosial yang diterima ACT dari The Boeing Company (Boeing) Rp2 miliar lebih untuk masing-masing ahli waris atau keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 2018 lalu.

Hal itu diungkapkan oleh saksi yang merupakan penyidik Bareskrim Polri John Jefry dalam persidangan dengan terdakwa eks Presiden Yayasan ACT Ahyudin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, 22 November.

John menyatakan sebanyak 189 keluarga korban selaku ahli waris menerima masing-masing sebesar US$144.320 atau senilai Rp2 miliar (kurs Rp14.000,-). Ia menerima informasi mengenai dugaan penyelewengan dana sosial oleh pengurus Yayasan ACT oleh masyarakat pada Juli 2022. Adapun Ahyudin didakwa telah menggelapkan dana ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang diberikan oleh perusahaan Boeing sebesar Rp117,98 miliar.

Tindakan itu ia lakukan bersama-sama dengan Ibnu Khajar selaku Presiden Aksi Cepat Tanggap periode 2019-2022 dan Hariyana Hermain selaku Senior Vice President dan Anggota Dewan Presidium ACT. Atas perbuatannya, Ahyudin, Ibnu dan Hariyana didakwa melanggar Pasal 374 KUHP Jo Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#AKSI CEPAT TANGGAP#ACT#SMP Muhammadiyah 1#WONOSARI#Gunungkidul#DI YOGYAKARTA#Yogyakarta#SMP#Boeing#Lion Air JT 610#lion air#JT 610

Berita Terkait

    DPR Telah Terima 24 Nama Calon Dubes RI, Termasuk untuk AS dan PBB
    Berita Hari Ini

    DPR Telah Terima 24 Nama Calon Dubes RI, Termasuk untuk AS dan PBB

    Djawanews.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan pihaknya telah menerima surat presiden berisi 24 nama calon duta besar untuk negara sahabat dan organisasi internasional, termasuk untuk Amerika ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Wapres Iran Sebut Negaranya Siap Bantu Negara Lain Gunakan Energi Nuklir Damai
    Berita Hari Ini

    Wapres Iran Sebut Negaranya Siap Bantu Negara Lain Gunakan Energi Nuklir Damai

    MS Hadi 03 Jul 2025 15:02
  • Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya: Tiba-tiba Mesin Mati, Kapal Miring kemudian Langsung Tenggelam
    Berita Hari Ini

    Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya: Tiba-tiba Mesin Mati, Kapal Miring kemudian Langsung Tenggelam

    MS Hadi 03 Jul 2025 12:31
  • Momen Presiden Prabowo Laksanakan Umrah: Masuk Ka'bah dan Cium Hajar Aswad
    Berita Hari Ini

    Momen Presiden Prabowo Laksanakan Umrah: Masuk Ka'bah dan Cium Hajar Aswad

    Djawanews.com – Di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke Arab Saudi, Presiden Prabowo Subianto menunaikan ibadah umrah di Kota Suci Makkah pada Kamis dini hari, 3 Juli. Presiden juga berkesempatan ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Fadli Zon Tegaskan Penulisan Ulang Sejarah Tetap Berjalan: Kalau Mau Detail, Tulis Sendiri-sendiri
    Berita Hari Ini

    Fadli Zon Tegaskan Penulisan Ulang Sejarah Tetap Berjalan: Kalau Mau Detail, Tulis Sendiri-sendiri

    MS Hadi 03 Jul 2025 10:12
  • Gubernur NTB Usulkan Perpanjangan Durasi MotoGP Mandalika 2025 Jadi Enam Hari
    Berita Hari Ini

    Gubernur NTB Usulkan Perpanjangan Durasi MotoGP Mandalika 2025 Jadi Enam Hari

    MS Hadi 03 Jul 2025 08:31

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Prabowo Optimis Indonesia Bisa Swasembada Energi dalam 5 hingga 6 Tahun
Berita Hari Ini

1

Prabowo Optimis Indonesia Bisa Swasembada Energi dalam 5 hingga 6 Tahun

Hasto Kristiyanto: Saya Tidak Punya Kedekatan dengan Harun Masiku
Berita Hari Ini

2

Hasto Kristiyanto: Saya Tidak Punya Kedekatan dengan Harun Masiku

Kapolri Sebut Penyidikan Ijazah Jokowi Masih Berlanjut, Libatkan Ahli Forensik
Berita Hari Ini

3

Kapolri Sebut Penyidikan Ijazah Jokowi Masih Berlanjut, Libatkan Ahli Forensik

Presiden Pezeshkian Tegaskan Iran Dukung Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir dengan Syarat Israel Juga Ikut
Berita Hari Ini

4

Presiden Pezeshkian Tegaskan Iran Dukung Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir dengan Syarat Israel Juga Ikut

Kemlu RI: 60 WNI yang Dievakuasi dari Iran Telah Tiba di Tanah Air
Berita Hari Ini

5

Kemlu RI: 60 WNI yang Dievakuasi dari Iran Telah Tiba di Tanah Air

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up