Djawanews - Detasemen Khusus 99 Antiteror belum berhenti menangkap orang-orang terkait bom bunuh diri pasangan suami-istri (pasutri) L dan YSF di Gereja Katedral Makassar. Orang ditangkap paling baru kabarnya adalah pegawai di salah satu perusahaan milik BUMN.
"Tangkapan terakhir yang ke-33 itu kemarin ditangkap di Maros. Inisialnya N, yang bersangkutan pegawai BUMN kelahiran 1963," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan, Senin (19/4/2021) kemarin.
Saat itu polisi belum merilis hubungan antara N dengan aksi bomber pasutri itu. Terduga teroris itu masih diperiksa mendalam oleh Densus.
Setelah peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral, Minggu (28/3) lalu, Densus 88 memang langsung menjelajah setiap sudut negeri ini. Sudah ada 33 terduga teroris yang diamankan Densus 88 dan Polda Sulsel. Mereka terdiri atas 31 laki-laki dan 2 perempuan.
"Barang bukti yang diamankan saya belum bisa jelaskan. Kemudian keterkaitan dan keterlibatannya jelas, keterkaitan dengan bom depan Gereja Katedral Makassar sangat terkait, sehingga dilakukan penangkapan," tegasnya.
Kementerian BUMN langsung buka suara. Mereka membantah salah seorang yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri adalah pegawai aktif BUMN.
"Informasi yang kami dapat bahwa yang ditangkap itu bukan pegawai BUMN, tapi pensiunan karyawan BUMN," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga.