Djawanews.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat ada lebih dari 2.000 informasi hoaks alias berita palsu seputar Covid-19 yang beredar di semua platform media sosial.
“Lebih dari 2.000 hoaks terkait Covid-19 muncul di Facebook, Twitter, Instagram hingga TikTok,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, usai bertemu dengan Gubernur DIY, di Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Jumat (16/10/2020).
Johnny mengatakan, sesuai amanat Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Kominfo memiliki kewajiban untuk menjaga ruang digital agar tetap bersih dari beritak hoaks.
Kominfo, lanjut Johnny sudah melakukan cek dan ricek terhadap informasi palsu yang tersebar di platform media sosial.
Labeling terus dilakukan untuk memastikan informasi yang beredar itu hoax atau disinformasi.
Saat informasi tersebut dipastikan hoax, platform media sosial akan diminta untuk menghapus (take down).
“Sudah ada 1.800 hingga 1.900 yang sudah di-take down. Sisanya masih dalam proses untuk dilakukan take down,” ucap Johnny.
Di masa mendatang, Kominfo akan menyiapkan program gerakan nasional literasi digital. Mulai dengan menggelar diseminasi dan sosialisasi tentang ruang digital di Indonesia. Program ini ditujukan kepada 72 lebih rakyat Indonesia dengan menggandeng 108 lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.