Djawanews.com – Viral di media sosial, sebuah potongan video yang memperlihatkan sejumlah mayat berkain kafan hanyut terseret banjir bandang yang menggerus kuburan milik sebuah desa di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu 26 Oktober.
Menurut penjelasan Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji, peristiwa itu memang benar terjadi di Kecamatan Ngantru. Katanya, banjir melanda wilayah tersebut akibat tanggul sungai yang jebol sehingga air mengalir deras melewati tempat pemakaman umum setempat, Sabtu 22 Oktober.
"Ada tiga mayat terseret keluar dari liang lahat dan sempat terbawa arus. Tapi hari Senin (24/10) kemarin sudah berhasil kami evakuasi," katanya.
Evakuasi ini dilakukan pada hari ketiga setelah banjir melanda, seiring genangan air yang mulai surut. Setelah berhasil diangkat, ketiga mayat lalu dikebumikan kembali ke TPU yang sama, di lokasi yang tidak terdampak banjir.
Kasus serupa informasinya beberapa kali terjadi saat penghujan yang memicu luapan air Sungai Kaliboto. Tiga mayat yang ditemukan diidentifikasi sebagai jasad almarhumah Supiyah, Mitun, dan almarhum Soki.
Warga juga sempat menggelar doa bersama setelah gotong-royong membenahi TPU yang porak-poranda digerus air banjir. Dari keterangan warga, banjir di pemakaman rutin terjadi hampir setiap tahun.
Keluarnya mayat dari liang lahat di Pemakaman Desa Padangan bukanlah yang pertama kali terjadi. Beberapa tahun sebelumnya, banjir juga menyebabkan pemakaman umum Desa Padangan tergerus dan beberapa mayat tersembul ke luar.
Menurut Sumaji, insiden tersebut dipicu tanggul Sungai Kaliboto yang mudah jebol. Oleh karenanya, ia berharap konstruksi tanggul diperbaiki dan diperkuat, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Jika tetap seperti ini, jika ada hujan dengan intensitas tinggi, maka kejadian serupa bisa terulang," katanya.
Dalam video yang kemudian beredar di media sosial dan viral, tampak jenazah yang masih terbungkus kain kafan utuh keluar dari liang lahat dan terbawa arus banjir. Video itu diberi judul "video jenazah keluar dari liang lahat di Tulungagung viral di media sosial". Video itu disukai 10.373 warganet dan mendapat 428 komentar sejak pertama kali diunggah.