Djawanews.com – Dikabarkan bahwa kini telah kurang dari sebulan gelaran puncak KTT G20 di Bali, sejumlah wilayah di Pulau Dewata itu didera bencana hidrometeorologi termasuk banjir bandang. Tagar #PrayForBali pun sempat bertengger di posisi daftar trending topic Indonesia pada media sosial Twitter imbas bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah pulau tersebut, dari Ubud hingga Jembrana.
Kekinian, Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim situasi sudah terkendali, dan aman ke depannya. "Tidak ada masalah, banjir sudah diatasi. Aman. Sudah aman, apalagi yang dikhawatirkan," kata Koster di Denpasar saat ditanya terkait dampak banjir Bali dan puncak KTT G20 pada Jumat, 21 Oktober.
Dia juga menyebut untuk para pengungsi akibat bencana-bencana tersebut, termasuk di Jembrana, sudah ditangani. Ke depannya, kata dia, Pemprov Bali akan mrelokasi rumah-rumah warga yang terdampak banjir.
"Kalau dalam waktu jangka pendek ini pengungsian sudah ditangani, terutama di Jembrana. Kalau di luar Jembrana kan tidak ada. Kemudian, makanan sudah disiapkan, dalam jangka panjang akan dilakukan relokasi warga di Jembrana, itu ada sekitar 20 KK," kata politikus PDIP itu.
Rumah Warga Sampai Direlokasi, Banjir Bandang Juga Ancam KTT G20 Bali Gagal?
Ia juga menyebutkan, bahwa rumah warga yang terdampak banjir tentu harus direkolasi, karena banjir di sana sudah beberapa kali terjadi. "Memang harus direkolasi karena kejadian banjirnya ini sering, sudah beberapa kali terjadi dan yang berat kemarin. Karena, memang posisi tempat rumahnya di bawah jalan itu tidak nyaman. Itu sedang diupayakan dan mudah-mudahan semua warganya mau itu direlokasi, kita sudah siapkan dan rumahnya akan dibantu dari BNPB," ujarnya.
Sementara, untuk ke depannya untuk mengantisipasi kembali adanya banjir pihak BMKG dan BPBD Provinsi Bali maupun di kabupaten dan kota sudah menyiapkan mitigasi bencana dan persiapan KTT G20. "Sudah ada monitor dari BMKG dan BPBD. Jadi BPBD Provinsi maupun kabupaten dan kota dan juga dinas terkait itu, supaya selalu melakukan mitigasi kebencanaan dan menghimbau warga untuk berjaga-jaga, terutama di daerah-daerah rawan banjir, rawan banjir bandang dan segala macam. Tapi saya kira (banjir) bandang tidak ada lagi," katanya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.