Djawanews.com – Tradisi Labuhan Kapat atau labuhan yang digelar di bulan keempat kalender Jawa digelar oleh para nelayan dan pedagang warga Pantai Baron Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul di tengah pandemi Covid-19.
Lurah Kemadang, Sutono mengungkapkan alasan tradisi ini tetap digelar.
“Labuhan ini sebagai doa agar tahun ini hasil yang kami dapat bisa lebih melimpah dibanding tahun sebelumnya. Selain itu kami juga meminta kepada Tuhan agar diberi keselamatan bagi seluruh nelayan, pedagang dan keluarganya," kata Sutono dikutip dari Tugu Jogja..
"Biar bagaimanapun, Labuhan harus tetap kita gelar. Agar tidak terjadi hal yang negatif menghambat kami dalam mencari nafkah," lanjutnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.