Djawanews.com - Aksi protes warga Brasil dilakukan dengan memukul-mukul panci. Protes ini digelar warga Brasil terhadap Presiden Jair Bolsonaro.
Aksi protes itu berlangsung pada Rabu (2/6/2021) malam. Protes ini merupakan reaksi kemarahan warga atas buruknya penanganan Covid-19 di Negeri Sepak Bola tersebut.
Covid-19 telah merenggut hampir setengah juta jiwa warga Brasil. Sementara belasan juta lainnya terinfeksi virus corona.
Beberapa hari terakhir menjadi masa-masa yang cukup berat bagi pemerintahan Bolsonaro. Popularitasnya kian merosot akibat kenaikan kasus dan kematian akibat virus corona yang persisten.
Bahkan menurut data yang disajikan pemerintah Brasil, negara itu mencatatkan hampir 100.000 infeksi baru dengan 2.507 warganya meninggal dunia hari ini.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Bolsonaro Tak Sampaikan Informasi Terbaru
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Bolsonaro secara singkat menjelaskan beberapa prestasi yang diraih Brasil dalam beberapa waktu terakhir. Ia pun menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Akan tetapi, Jair Bolsonaro tak menyampaikan informasi baru apa pun.
Ribuan warga Brasil pun berpartisipasi dalam demo yang dilaksanakan di 16 kota berbeda di seluruh penjuru negara pada Sabtu (26/5/2021) lalu. Demonstrasi tersebut diorganisasikan oleh partai-partai politik sayap kiri serta asosiasi mahasiswa.
Ribuan orang bermasker menutup salah satu jalanan terbesar di Sao Paulo, kota terbesar di Brasil. Tak hanya itu, mereka juga membawa properti berupa balon besar yang menggambarkan Bolsonaro sebagai vampir.
Dalam pidatonya di hari Rabu ini, Jair Bolsonaro menyatakan bahwa seluruh warga Brasil yang ingin vaksinasi akan bisa memperolehnya pada akhir tahun nanti.
Menteri Kesehatan Brasil, dalam kesempatan itu juga merevisi jumlah vaksin Covid-19 yang akan mereka terima pada bulan Juni, yakni sebanyak 4 juta dosis.